tribun-nasional.com – Kantong darah bertuliskan HIV yang diduga dibuang oleh Palang Merah Indonesia (PMI) Bangkalan, Jawa Timur belum lama ini ramai dibahas oleh para pengguna media sosial. Berawal dari salah satu cuitan yang diunggah pemilik akun Twitter @areajulid pada Kamis, 23 Februari 2023.
Dalam cuitannya, pemilik akun mengungkapkan kekhawatirannya terkait penyakit menular seksual HIV tersebut yang dinilai penyebarannya dapat melalui darah penderita yang tengah positif.
Berawal dari situ, banyak dari pengguna media sosial berlogo burung tersebut, menanggapinya dengan kekhawatiran yang sama terkait bahaya dan ketakutan akan penyebaran virus HIV ini.
Lantas, benarkah HIV bisa menyebar melalui darah pasien yang dibuang sembarangan? Simak penjelasannya.
Mengutip dari laman Terrence Higgins Trust berikut ini beberapa sumber yang dapat menyebabkan seseorang tertular HIV .
1. Darah pasien HIV
2. Sperma pasien HIV
3. Cairan vagina pasien HIV
4. Lendir anus pasien HIV
5. Air susu ibu yang mengidap penyakit HIV
Selain itu, terdapat beberapa kegiatan yang dapat menjadi penyebab seseorang dapat tertular HIV , yaitu sebagai berikut:
1. Melakukan aktivitas seksual melalui vagina atau anus tanpa menggunakan pengaman atau kondom.
2. Menggunakan peralatan suntik narkoba.
3. Saling berbagi permainan seksual.
4. Seorang anak saat berada dalam rahim seorang ibu yang positif HIV .
5. Bersentuhan dengan darah penderita HIV yang terkontaminasi.
Meskipun cukup banyak aktivitas yang dapat memicu risiko penularan HIV , tetapi perlu diketahui bahwa para penderita HIV yang dapat menularkan penyakitnya, hanyalah mereka yang terdeteksi memiliki viral load dalam tubuhnya.
Adapun viral load adalah sejumlah HIV yang terdapat di dalam darah seorang pasien. Mengetahui hal itu, tentunya harus dilakukan tes viral load yang menunjukkan berapa partikel HIV dalam sampel darah penderita.
Menurut Dr. Christian Jessen, seorang dokter asal Inggris mengungkapkan bahwa pasien HIV yang sedang dalam masa pengobatan, tidak dapat menularkan penyakitnya.
“Bukti ilmiah menunjukkan bahwa orang yang menggunakan pengobatan efektif untuk HIV tidak menularkan penyakit,” ujar pria yang merupakan alumni dari University College London itu.
Sementara itu, terdapat juga beberapa kegiatan kontak langsung yang justru tidak menimbulkan risiko tertular penyakit HIV yaitu:
1. Melakukan aktivitas ciuman.
2. Berpelukan dengan pasien HIV .
3. Berjabat tangan dengan penderita HIV .
4. Berbagi ruang dengan seorang penderita HIV .
5. Menggunakan toilet yang sama dengan pasien HIV .
6. Menggunakan barang-barang rumah tangga seperti gelas, piring, alat makan, atau sprei.
7. Kontak sosial umum lainnya dengan penderita HIV .
Sementara, virus HIV pada umumnya yang berada di luar tubuh manusia berdasarkan penelitian, disebutkan bahwa mereka tidak akan dapat bertahan lama. Sehingga, menyentuh secara sengaja maupun tidak sengaja darah atau sperma yang telah lama berada di luar tubuh penderitanya, tidak menimbulkan risiko tertular.
Begitupun dengan risiko penularan HIV jika penderita tersebut memiliki viral load yang terdeteksi dalam tubuhnya. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa kejadian terkait kantong darah bertuliskan HIV yang diduga dibuang oleh PMI Bangkalan yang viral tersebut tidak menimbulkan risiko penularan.***