Cara Membaca Hasil Pengukuran Tekanan Darah dengan Tepat

Cara Membaca Hasil Pengukuran Tekanan Darah dengan Tepat

tribun-nasional.com – Saat memeriksa tekanan darah , petugas medis tentu akan menyebutkan hasilnya, yaitu satu set angka yang terdiri dari dua angka dengan rentang puluhan hingga ratusan.

Setelah itu, petugas medis mungkin akan memberi tahu bahwa jumlah itu termasuk ke dalam tekanan darah normal, rendah, atau tinggi. Bahkan, terkadang petugas medis hanya memberikan hasil berupa angka saja.

Inilah yang mungkin akan membuat kita bertanya-tanya, bagaimana sih cara membaca hasil tekanan darah?

Dilansir dari Mayo Clinic, sebenarnya hasil tekanan darah dapat ditentukan dengan mengukur dua hal, yaitu tekanan sistolik dan diastolik.

Tekanan darah sistolik adalah angka yang biasa disebut terlebih dahulu atau di posisi atas pada alat pengukur, yang mengukur kekuatan yang diberikan jantung pada dinding arteri setiap kali berdenyut.

Sementara itu, tekanan darah diastolik atau angka bawah akan mengukur kekuatan yang diberikan jantung pada dinding arteri di antara detak jantung.

Kategori tekanan darah

Lebih lanjut, American College of Cardiology dan American Heart Association membagi tekanan darah menjadi empat kategori umum, yaitu normal, pra-hipertensi, hipertensi, dan hipertensi tingkat 2.

Berikut penjelasannya

Tekanan darah normal

Tekanan darah dikatakan normal jika memiliki tekanan darah sistolik berada di sekitar angka 120 dan diastolik di bawah 80.

Orang dengan tekanan darah normal hanya akan diminta untuk menetapkan gaya hidup sehat atau melanjutkannya.

Pra-hipertensi

Orang dengan tekanan darah sistolik berkisar antara 120-129 namun memiliki tekanan darah diastolik di bawah 80 artinya memiliki tekanan darah yang cukup tinggi, namun belum menderita hipertensi.

Mereka juga hanya diminta untuk menetapkan gaya hidup sehat atau melanjutkannya.

Hipertensi

Jika tekanan darah sistolik telah mencapai 130-139 sementara tekanan darah diastolik menunjukkan angka 80-89, artinya seseorang telah memasuki hipertensi (darah tinggi) tingkat 1.

Selain harus menetapkan pola hidup sehat, penderitanya bisa meminta dokter untuk memberikan obat.

Hipertensi tahap 2

Tekanan darah seseorang memasuki hipertensi tahap kedua jika tekanan darah sistolik mencapai 140 atau lebih tinggi, dengan tekanan darah diastolik mencapai 90 atau lebih tinggi.

Sama seperti tahap pertama, penderita tahap kedua juga diminta untuk menjaga atau menetapkan pola hidup sehat dan bisa berbicara pada dokter untuk mendapatkan beberapa obat.

Selain empat kategori di atas, ada yang dinamakan krisis hipertensi, dengan hasil mencapau lebih dari 180/120 mm Hg dan perlu penanganan medis lebih lanjut.

Lalu, jika tekanan darah sistolik dan diastolik kita ada dalam dua kategori, tekanan darah yang diambil adalah yang lebih tinggi.

Misalnya, jika tekanan darah tertulis sebagai 125/85 millimeter merkuri (mm Hg), kemungkinan kita menderita darah tinggi tahap satu.

Lebih lanjut, perlu diingat bahwa untuk mendapatkan pengukuran tekanan darah akurat, dokter mungkin akan merekomendasikan tes bebrapa kali lagi.

Rentang tekanan darah juga bisa lebih rendah pada anak dan remaja, sementara bagi yang memiliki beberapa penyakit seperti penyakit jantung, diabetes, dan beberapa kondisi lainnya, perlu perawatan lebih lanjut.

Lalu jika kita merupakan orang dewasa yang memiliki risiko terkena penyakit jantung dalam 10 tahun ke depan atau memiliki penyakit ginjal kronis, tekanan darah “normal” harus menghasilkan angka kurang dari 130/80 mm Hg.

Jika tekanan darah normal, menetapkan gaya hidup sehat dapat mencegah masalah kesehatan, sedangkan jika tekanan darah tinggi, gaya hidup sehat bisa membantu mengurangi risiko mengalami komplikasi yang membahayakan nyawa.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram “Kompas.com News Update”, caranya klik link , kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.