Heboh Wanita Perenggut Keperjakaan Pangeran Harry Buka Suara

Heboh Wanita Perenggut Keperjakaan Pangeran Harry Buka Suara

tribun-nasional.com – Salah satu anggota Kerajaan Inggris, Pangeran Harry, kembali menjadi perbincangan hangat. Terbaru, seorang wanita bernama Sasha Walpole yang mengaku menjadi sosok yang merenggut keperjakaan pangeran itu saat masih muda.

Dalam sebuah wawancara dengan The Sun, Walpole kemudian menyebut kejadian itu terjadi pada tahun 2001. Saat itu, Pangeran Harry berusia 16 tahun sementara dirinya berumur 18 tahun.

Saat kejadian, Walpole mengatakan Pangeran Harry datang menemuinya di Pub di pub The Vine Tree di Norton, Wiltshire, pada 21 Juli 2001, untuk merayakan ulang tahunnya ke 19. Pangeran Harry waktu itu membeli 10 shot minuman keras dan mengajak Walpole untuk menemaninya merokok di luar.

“Ia mulai menciumku. Itu penuh gairah, intens. Kami berdua tahu. Itu berubah dari ciuman ke lantai dengan cukup cepat,” paparnya kepada Sun dikutip Telegraph, Senin (6/2/2023).

“Itu instan, berapi-api, wham bam, antara dua teman. Kami tidak berencana untuk melakukannya. Itu tidak direncanakan dan saya tidak tahu dia masih perjaka. Tidak ada getaran perjaka. Ia sepertinya tahu apa yang dia lakukan. Kami berdua mabuk. Itu tidak akan terjadi jika kita tidak.”

Pasangan itu berpisah ketika mereka kembali ke pub agar tidak ketahuan. Keesokan harinya, Walpole kembali ke lapangan belakang pub itu untuk mengambil ikat pinggangnya.

Terlepas dari persahabatan mereka, ia mengungkapkan bahwa ia tidak melihat atau mendengar kabar dari Pangeran Harry sejak malam itu.

Secara Pribadi, Walpole mengaku kecewa karena Pangeran Harry yang tidak memberitahunya terlebih dahulu. Pasalnya, meski publik tak dapat mengetahui namanya karena dirahasiakan Pangeran Harry, Walpole mengaku banyak teman yang mengetahui kejadian itu langsung menghubunginya.

“Saya tidak mengerti mengapa dia pergi ke detail seperti itu. Ia bisa saja mengatakan dia kehilangan keperawanannya dan membiarkannya begitu saja. Tapi dia menggambarkan bagaimana itu terjadi, di lapangan di belakang sebuah pub,” paparnya.

“Tidak apa-apa jika kamu bukan orang lain yang terlibat. Tetapi jika Anda adalah saya, maka tiba-tiba Anda merasa seolah-olah dunia Anda menjadi sedikit lebih kecil.”

Sementara itu, aktor Rupert Everett mengklaim bahwa Pangeran Harry tidak kehilangan keperjakaannya di malam itu tetapi di negara lain di luar Inggris. Everett mengaku mengetahui identitas wanita itu.

“Saya hanya memaparkannya di sana yang saya tahu,” katanya.

Pangeran Harry akhir-akhir ini seringkali menjadi perbincangan publik. Ini terjadi setelah ia merilis memoarnya, Spare.

Dalam tulisan itu, Harry mengakui beberapa hal-hal tidak mengenakan yang dilakukan oleh Buckingham pada dirinya setelah menikahi Meghan Markle. Bahkan, ia menyebut ada tindakan rasial yang ditujukan pada Meghan oleh kerajaan.