tribun-nasional.com – Di tengah derasnya gempuran zaman modern, terkadang kita merasa tertinggal karena banyaknya informasi yang harus diterima dan instruksi yang wajib dilakukan. Alhasil, tekanan dan beban tersebut membuat kondisi tubuh dan pikiran tak lagi sejalan.
Tanpa disadari kita mungkin jatuh ke rutinitas yang terasa sama. Pendek kata, kita hanya menjalani tanpa merasakan emosi di dalamnya. Kondisi ini umum dirasakan orang-orang dengan kehidupan monoton dan tak memiliki tujuan.
Ternyata, kondisi ini dikenal sebagai hidup dengan mode autopilot . Dalam bertajuk dengan tautan akses , dijelaskan salah satu mode ini ditandai dengan selalu lupa dengan aktivitas yang dilakukan.
Apa Itu Hidup dengan Mode Autopilot ?
Otak berperan penting untuk mengambil suatu keputusan. Organ yang menjadi kunci kehidupan kita ini mampu mengarahkan saat menghadapi suatu masalah. Namun, kehidupan modern yang bergulir dengan cepat mampu menghambat kinerja. Hal inilah yang menyebabkan hidup seseorang berada dalam mode autopilot.
Mode autopilot ini pun dapat dikaitkan dengan kondisi kesehatan mental, seperti depresi hingga gangguan kecemasan. Bahkan, hal ini juga bisa menjadi tanda bahwa kita merasa lelah atau tidak dapat mengatasi stres dengan baik.
Menurut , sembilan puluh enam persen orang di Inggris mengaku menjalani hidup dengan autopilot. Khususnya dalam menentukan suatu keputusan sehingga setiap hari akan terasa sama karena hanya telah terprediksi. Kondisi ini pun sempat dikategorikan sebagai epidemi.
Masih dalam sumber yang sama, mode ini ternyata kerap kita rasakan di kehidupan sehari-hari, khususnya di rumah. Misalnya, baju yang ingin dikenakan, masakan yang ingin dimakan, hingga acara yang ingin ditonton.
Bahkan, penelitian dalam , autopilot bisa berguna untuk memecahkan suatu masalah. Hal ini pun memungkinkan kita melakukan tugas secara wajar tanpa terlalu memikirkannya. Namun, mode ini bisa jadi berbahaya jika sering dirasakan dalam kehidupan sosial kita.
Tanda-Tanda Hidup dengan Mode Autopilot
Mengenali tanda-tanda perlu dilakukan agar kita bisa mendapatkan penanganan yang tepat. Itu sebabnya, kita perlu mengenali tanda-tanda jika merasa hidup berada dalam mode autopilot. Berikut adalah tanda-tandanya.
Pertama, yaitu rutinitas atau kegiatan kita dapat diprediksi. Aktivitas yang berulang itu pun membuat kita melakukannya tanpa berpikir. Bahkan, tak ada gairah untuk mengubah atau membatalkannya. Namun, setelah kegiatan berakhir, kita tak merasakan apa-apa.
Kedua adalah menyenangkan orang lain. Hidup kita seperti diatur oleh orang lain, termasuk menentukan pilihan. Ini terjadi karena kita tak memiliki kekuatan untuk menolaknya. Ketiga, yaitu aktif secara berlebihan sehingga tak ada waktu untuk istirahat.
Keempat adalah merasa waktu cepat berlalu. Hal ini ditandai dengan tak ada sesuatu yang bisa diingat dalam melakukannya. Kelima adalah emosi negatif lebih mendominasi hidup kita sehingga jadi lebih sensitif.
Mengurangi Hidup Autopilot
Mengutip , berikut beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mengurangi hidup yang berada dalam mode autopilot.
1. Berhenti Sejenak
Terus bergerak maju adalah pikiran yang keliru jika kita berada dalam mode autopilot. Pasalnya, terus bergerak justru membuat setiap kegiatan menjadi semakin tak bermakna. Itu sebabnya, pilihlah jalan sebaliknya.
Berhenti sejenak dan memberikan ruang untuk diri sendiri menjadi kunci utama. Selain itu, berikan pula pertanyaan pada diri sendiri berupa: Apa yang dikerjakan sekarang? Bagaimana perasaan saat melakukannya? Apa dampaknya pada diri kita?
Jika sudah menemukan jawabannya dan justru lebih banyak hal negatif, kita perlu mengevaluasi lagi.
2. Lakukan Kegiatan yang Berbeda
Hidup dengan autopilot ditandai dengan kegiatan yang stagnan dan cenderung membosankan. Cobalah kegiatan berbeda yang belum pernah dilakukan. Misalnya, jika biasanya hari libur selalu berada di rumah, beranikan diri untuk pergi berjalan-jalan.
Bisa juga mencoba makanan baru alih-alih mengonsumsi hidangan yang serupa atau mengenakan pakaian yang belum pernah digunakan sebelumnya. Hal ini bisa membuat hidup kita lebih bermakna karena telah melakukan sesuatu yang baru.
3. Tetapkan Tujuan dan Evaluasi
Mode autopilot memaksa kita untuk hidup tanpa ada tujuan. Inilah yang membuat kegiatan kita terus bergulir tanpa ada habisnya. Padahal, penting untuk mengetahui tujuan dari aktivitas yang dilakukan, khususnya berhubungan dengan masa depan.
Cobalah untuk menetapkan target dan tujuan hidup. Hal ini bisa membangkitkan semangat dan meningkatkan gairah untuk mencapai tujuan itu. Setelah tujuan itu tercapai atau tidak, lakukanlah evaluasi dan pikirkan tujuan selanjutnya.
4. Bangun Relasi dengan Orang Lain
Upaya terakhir yang bisa dilakukan adalah membangun relasi dengan orang lain, seperti sahabat dekat. Alih-alih melakukan aktivitas sendiri, kita bisa mengajak mereka agar memiliki kesempatan untuk bercakap dan saling bertukar pikiran.
Lantas, bagaimana jika mode autopilot mengganggu keberlangsungan karier kita?
Dengarkan jawaban lengkapnya dalam bertajuk di Spotify. Akses sekarang juga episode ini melalui tautan .
Tak hanya itu, di sana, ada pula beragam informasi menarik seputar dunia kerja untuk para fresh graduate dan job seeker, loh. Jadi, akses sekarang juga siniar dan playlist-nya di agar kamu tak terlewat tiap episodenya!
Ikuti juga siniarnya agar kalian tak tertinggal tiap ada episode terbarunya.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram “Kompas.com News Update”, caranya klik link , kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.