tribun-nasional.com – Seorang wanita 47 tahun asal Singapura bernama Laura Lee belum lama ini dinobatkan sebagai pemenang Grandma Universe 2023 .
Wanita yang masih tergolong muda ini memang menjadi kontestan termuda di antara 17 peserta lainnya. Namun, meski berusia masih muda, dia sudah menjadi nenek dari enam orang cucu.
Kompetisi yang berakhir pada 23 Januari lalu ini merupakan kontes kecantikan ketiga yang diikuti Lee, dan merupakan kemenangan keduanya.
Pada usia 44 tahun, Lee — yang saat itu telah memiliki lima cucu — ikut serta dalam kontes pertamanya, Mrs Singapore, dan ia muncul sebagai runner-up pertama.
Kemudian pada tahun yang sama, ia memenangi kontes Mrs Tourism Queen International Pageant di Thailand.
Ibu tiga anak yang akan berusia 48 tahun pada bulan Maret 2023 ini, juga merupakan seorang pengusaha sukses yang memiliki bisnis logistik dan lima perusahaan makanan beku.
Kendati demikian, hidup tidak selalu berjalan mulus bagi Lee, yang pertama kali menjadi seorang ibu di usia 20 tahun dan menjadi nenek di usia 37 tahun.
Ketiga anaknya — Cheryl, Sean, dan Lester — kini masing-masing berusia 28, 27, dan 24 tahun.
Bekerja keras sejak masa muda
Lee tumbuh di keluarga yang terbilang jauh dari kata mapan.
Sang ayah saat itu adalah seorang teknisi listrik yang menghidupi keluarga beranggotakan enam orang dengan gaji bulanan sebesar 1.500 dolar Singapura atau sekitar Rp 17 juta.
Sementara, ibunya adalah seorang ibu rumah tangga yang tidak berpenghasilan.
Pada usia 13 tahun, Lee, sebagai anak kedua, sudah mulai mencari uang sendiri dengan mengajar les bahasa Inggris dan matematika untuk murid-murid Sekolah Dasar.
Lalu pada usia 16 tahun, dia bekerja sebagai asisten penjualan di sebuah perusahaan hadiah, menjual bunga, keranjang, dan pernak-pernik saat libur sekolah.
“Kami tidak pernah kelaparan, tetapi kami juga tidak mampu membeli barang-barang mewah,” kata dia seperti dikutip dari laman the Star.
“Hal ini membuat saya ingin menjadi lebih mampu, sehingga saya dapat memberikan kehidupan yang lebih baik bagi anak-anak saya,” ujar dia.
Lee mengandung anak pertamanya, Cheryl, dan menikah dengan kekasihnya di sekolah menengah, ketika masih berusia 19 tahun.
Ia terus melanjutkan studinya dan mendapatkan gelar diploma di bidang penjualan dan pemasaran dari Thames Business School, Singapura pada usia 21 tahun.
Pada tahun yang sama, ia melahirkan seorang anak laki-laki, Sean.
Namun pasangan muda ini menghadapi masalah keuangan.
Lee terpaksa melakoni tiga pekerjaan, yakni menjual asuransi dan mesin fotokopi di siang hari, kemudian menjadi pelayan di malam hari.
Meskipun terkadang ia merasa ingin menyerah, ia tetap bertahan demi anak-anaknya.
Terlebih, pada tahun 1999, ia kembali melahirkan anak ketiganya, Lester.
“Saya berkata pada diri saya sendiri bahwa sesulit apa pun itu, kami harus tetap percaya. Jadi, saya terus maju karena anak-anak saya bergantung pada saya dan mereka masih kecil,” kata dia.
Namun masalah keuangan berdampak pada pernikahan, dan Lee lalu mengajukan gugatan cerai ketika dia berusia 31 tahun.
“Itu adalah saat terburuk dalam hidup saya karena saya sendirian dengan tiga anak. Tapi tidak ada penyesalan. Saya yakin saya membuat keputusan yang tepat,” ungkap dia.
Untuk menghidupi anak-anaknya yang masih kecil, ia menjual truk berpendingin untuk sebuah perusahaan barang industri.
Ternyata, dia cukup pandai dalam pekerjaannya dan menghasilkan 15.000-20.000 dolar Singapura (Rp 171-228 juta) per bulan.
Dalam beberapa bulan, ia telah melunasi semua utang, dan menuju kemandirian finansial.
Menjadi pengusaha sukses dan ratu kecantikan
Saat ini, ia telah menjadi pengusaha sukses yang memiliki lima perusahaan di bidang makanan beku. Bisnisnya mempekerjakan lebih dari 70 orang.
“Saya cukup beruntung memiliki banyak malaikat di sekitar saya.”
“Mereka membantu saya membangun karier saya dan memperkenalkan banyak rekan bisnis kepada saya, dan dengan cara itulah saya bisa berkembang,” kata dia.
Setelah sukses di dunia bisnis, dunia kontes kecantikan pun menarik perhatiannya.
Namun, Lee mengaku tidak tertarik dengan kemewahan saat mengikuti kontes pertamanya di tahun 2019.
“Saat itu, saya sudah melakukan banyak kegiatan amal, terutama dengan para lansia.”
“Tetapi seorang teman berbagi perjalanan kontesnya dengan saya dan memberi tahu saya bagaimana kami dapat berkontribusi dengan cara yang berbeda,” tutur dia.
Meskipun ia tidak memenangi gelar Mrs Singapore, pengalaman tersebut mengajarkannya beberapa hal.
” Kontes kecantikan lebih dari sekadar kegiatan amal karena kita dapat saling menginspirasi dan memotivasi satu sama lain.”
“Saya mengenal banyak teman dan kami melakukan kegiatan amal bersama,” ujarnya.
Beberapa bulan kemudian, Lee menjadi satu-satunya nenek yang berkompetisi dalam Mrs Tourism Queen International Pageant di Bangkok. Kali ini, dia menang.
“Saya tahu apa yang akan terjadi, jadi saya membutuhkan waktu sekitar tiga bulan untuk mempersiapkan diri. Saya juga mengikuti kelas menyanyi dan menari,” ungkap dia.
Bahkan, dengan dua mahkota di tangannya, ia tidak menganggap remeh dan percaya bahwa prestasinya adalah hasil dari kerja keras dan ketekunan.
Lee, yang memiliki cucu berusia 2-10 tahun, berolahraga tiga kali seminggu dan melakukan perubahan estetika seperti filler dan botox, serta suntik sel punca demi memertahankan kecantikannya.
“Kami memiliki teknologi untuk membantu kami tampil menarik, jadi mengapa tidak?” kata dia.
Dia juga menemukan cinta lagi dan telah menjalin hubungan dengan mitra bisnisnya selama 15 tahun terakhir.
Dengan karier dan kehidupan cinta yang berjalan mulus, Lee merasa sudah waktunya untuk menikmati hal-hal yang lebih lambat.
Dia sedang dalam proses menyerahkan bisnisnya kepada Cheryl dan Lester. Sementara Sean memiliki bisnis mobilnya sendiri.
“Pencapaian terbesar saya dalam hidup adalah ketiga anak saya,” imbuh dia.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram “Kompas.com News Update”, caranya klik link , kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.