tribun-nasional.com – Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengatakan bahwa kehadiran gerai bebas bea Sarinah Duty Free, yang turut menawarkan produk-produk buatan usaha mikro kecil menengah (UMKM) dalam negeri, memiliki misi untuk dapat menebus ke pasar global.
“Kami memiliki misi yang jelas untuk menjadi retailer kelas dunia sehingga produk Indonesia bisa menembus pasar global,” kata Erick dalam kata sambutannya saat grand opening Sarinah Duty Free di Sarinah, Jakarta, Rabu.
Pada kesempatan tersebut, Erick mengingat kembali bagaimana pihaknya mencoba untuk meyakinkan perusahaan global travel retail Dufry International AG sekitar dua atau tiga tahun lalu agar bekerja sama dengan Sarinah untuk menghadirkan produk lokal UMKM. Dia pun turut menyampaikan terima kasih kepada berbagai pihak karena telah mewujudkan kerja sama ini.
Erick mengatakan bahwa Sarinah Duty Free menyediakan produk Indonesia berkualitas tinggi dari UMKM yang disejajarkan dengan jenama-jenama internasional. Selanjutnya, untuk masa mendatang, dia mendorong agar Sarinah dapat memperluas jangkauan jenama lokal melalui Sarinah Duty Free di dalam negeri hingga ke mancanegara.
“Saya mengundang semua orang untuk memperkenalkan produk-produk berkualitas tinggi kami dan pada akhirnya memperkenalkan Indonesia, sehingga masyarakat internasional dapat lebih mengenal Indonesia dan itu akan mempererat hubungan bangsa kita,” kata Erick.
Sebelumnya, Sarinah Duty Free telah melakukan soft launching pada November 2022 dan mulai beroperasi sejak saat itu. Direktur Utama Sarinah Fetty Kwartati mengatakan tingkat kunjungan Sarinah Duty Free akan terus ditingkatkan, meski pihaknya juga sudah banyak menerima transaksi dari para diplomat.
Menurut Fetty, terdapat 42 jenama UMKM yang hadir di Sarinah Duty Free mulai dari produk cokelat, kopi, fesyen, wastra, dan sebagainya. Kehadiran toko di lantai 4 Gedung Sarinah ini, imbuh Fetty, memiliki tujuan untuk menyetarakan produk-produk lokal agar selevel dengan jenama internasional.
Perusahaan Dufry International AG beroperasi di 75 negara. Melalui kerja sama dengan perusahaan tersebut, Sarinah juga menargetkan agar produk Indonesia dapat hadir di negara-negara yang menjadi tempat operasional Dufry.
“Untuk Indonesian corner baru akan dimulai. Jadi rencananya akan ada di negara-negara yang dekat dengan Indonesia seperti Malaysia, Singapura, sebelum sampai ke negara seperti Belanda, Jerman, ataupun di Inggris,” kata Fetty.
“Jadi, kita buat dulu flagship-nya di sini (di Indonesia) sehingga corner-corner itu bisa ada komunitasnya dan itu kita gerakkan di negara-negara lain,” pungkas Fetty.