Waspadai 5 Penyakit Kronis yang Berisiko Serang Orang Usia 20 sampai 30 Tahun

Waspadai 5 Penyakit Kronis yang Berisiko Serang Orang Usia 20 sampai 30 Tahun

tribun-nasional.com – Tidak sedikit orang yang beranggapan bahwa saat menginjak usia 20 tahun sampai 30 tahun , merupakan rentang waktu untuk bersenang-senang menikmati hidup. Akan tetapi, disadari atau tidak, jika generasi muda abai terhadap kesehatannya, bisa-bisa pada umur tersebut bisa terserang penyakit kronis yang biasanya menyerang lansia.

Gaya hidup menjadi salah satu penentu penyakit-penyit kronis berikut ini bisa menyerang kita atau tidak. Gaya hidup yang tidak sehat berpotensi memicu penyakit parah bahkan hingga kematian.

Maka dari itu, berikut Pikiran-Rakyat.com rangkum 5 penyakit kronis yang berisiko menyerang kaum muda usia 20 sampai 30 tahun .

Penyakit hati bisa saja menyerang kaum muda. Bisa berupa hepatitis, hemochromatosis, atau bahkan sirosis.

Data dari NPR menunjukkan bahwa kematian karena penyakit hati pada usia 25 hingga 34 tahun meningkat tiga kali lipat dari tahun 1999 hingga 2016. Penyebab utama dari hal ini adalah gaya hidup yang tidak sehat. Khususnya konsumsi minuman beralkohol dan kebiasaan merokok.

Dilansir NIH Record, hal ini bisa terjadi karena paparan polusi, pola makan yang tidak sehat, atau bahkan kontaminasi pestisida di dalam makanan kita. Autoimun adalah penyakit yang sulit untuk disembuhkan. Salah satu cara mencegahnya adalah dengan menjaga pola hidup sehat sejak dini.

Menurut data penelitian Einstein Medical Center Filadelfia tahun 2016, setidaknya sepertiga dari penderita hipertensi adalah para dewasa muda. Angka tersebut pun terus meningkat sejak sepuluh tahun yang lalu.

Sayangnya, sekitar 50 persen pasien hipertensi dari dewasa muda masih tidak tertangani karena berbagai hal. Ada yang tidak menyadarinya, ada pula yang meremehkan. Padahal, jika dibiarkan, hipertensi dapat memicu penyakit jantung dan lainnya.

Diabetes adalah salah satu penyakit yang sulit untuk dideteksi. Dilansir Hopkins Medicine, setidaknya 3,1 juta penduduk Amerika Serikat tidak sadar bahwa mereka menderita penyakit tersebut. Wajar saja, diabetes tidak memberikan tanda-tanda yang berarti.

Mudgil mengatakan bahwa salah satu faktor yang memengaruhinya adalah tren memiliki kulit eksotis. Ini membuat generasi muda melakukan tanning atau sengaja berjemur di bawah dinar matahari tanpa sunscreen.

Studi terbaru dari Johns Hopkins University School of Medicine mengatakan bahwa orang yang berusia 20 tahunan harus segera mengikuti pola hidup sehat agar otak tidak menyusut di tengah jalan.

Peneliti menyarankan agar kita menghindari makan junk food, tinggi gula, dan merokok agar terhindar darinya.