AS Beri Bantuan Tambahan $820 juta untuk Ukraina

Paket bantuan militer AS ke-14 untuk Ukraina mencakup dua sistem pertahanan udara, yang dikenal sebagai NASAMS, yang bisa membantu pasukan Ukraina melawan rudal jarak jauh dan peralatan lainnya yang digunakan oleh Rusia.

Pentagon, pada Jumat, mengatakan pemerintahan Presiden Joe Biden sekarang telah mengirim $7,6 miliar bantuan keamanan ke Ukraina, termasuk hampir $7 miliar sejak dimulainya invasi Rusia ke Ukraina pada akhir Februari.

Dalam pidatonya Jumat malam, Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy berterima kasih kepada Amerika dan secara pribadi kepada Presiden Joe Biden atas dukungan baru itu.

“Saya sangat berterima kasih kepada Amerika Serikat dan secara pribadi kepada Biden atas paket dukungan baru untuk Ukraina yang diumumkan hari ini, yang mencakup sistem NASAMS yang sangat kuat. Ini adalah rudal anti-pesawat yang rumit dan secara signifikan akan memperkuat pertahanan anti-pesawat kami. Kami telah bekerja keras untuk mendapat pasokan ini. Secara total, paket ini bernilai 820 juta dolar dan, selain NASAMS, juga termasuk amunisi artileri dan radar,” ujar Zelenskyy.

Terkait serangan rudal Rusia di wilayah Odesa, Ukraina, di mana setidaknya 21 orang tewas dan puluhan lainnya terluka, Zelenskyy mengatakan serangan itu adalah tindakan teror yang disengaja.

“Tempat perkemahan, objek yang benar-benar khas untuk daerah tepi laut, juga dihancurkan oleh serangan ini. Saya tekankan: ini adalah teror langsung Rusia yang disengaja, dan bukan kesalahan,” tambahnya.

Menurut pernyataan Kementerian Pertahanan Ukraina, Rudal itu menghantam sebuah gedung sembilan lantai di kota Bilhorod-Dnistrovskyi. Rusia membantah menargetkan warga sipil dalam serangan itu.

Kondisi dari sebuah gedung di Kota Bilhorod-Dnistrovskyi yang terletak di daerah Odesa, Ukraina, sesaat setelah serangan rudal Rusia menghantam lokasi tersebut pada 1 Juli 2022. (Foto: State Emergency Services of Ukraine/Handout via Reuters)

Kondisi dari sebuah gedung di Kota Bilhorod-Dnistrovskyi yang terletak di daerah Odesa, Ukraina, sesaat setelah serangan rudal Rusia menghantam lokasi tersebut pada 1 Juli 2022. (Foto: State Emergency Services of Ukraine/Handout via Reuters)

Rusia, pada Minggu (3/7), mengklaim telah merebut kota strategis Ukraina Lysychansk dan seluruh wilayah garis depan Lugansk sementara Wali Kota Lysychansk mengatakan enam orang tewas akibat serangan penembakan yang dilakukan pasukan Rusia ke wilayah barat kota tersebut.

Kemajuan yang diklaim oleh Rusia itu akan menjadi terobosan yang menentukan bagi pasukan Moskow yang ingin menguasai Ukraina timur, lebih dari empat bulan setelah invasi mereka dan setelah mengalihkan fokusnya dari ibu kota Kyiv.

Vadym Lyakh, Walikota Sloviansk, yang terletak 75 kilometer di sebelah barat Lysychansk, melaporkan penembakan yang dilakukan pasukan Rusia berlangsung sangat lama. Ia juga mengatakan seorang anak termasuk di antara enam orang yang tewas, dengan 15 orang lainnya mengalami luka-luka dan terjadi 15 kebakaran.

“Ini adalah penembakan terbesar yang dialami kota ini baru-baru ini. Sekitar 15 kebakaran. Banyak yang tewas dan terluka. Mari bertahan. Kita bersatu” ujar Lyakh.

Rusia, pada Minggu, menuduh Ukraina menembakkan tiga kluster rudal di kota Belgorod, dekat perbatasan Ukraina. Sementara itu pada Sabtu malam, Belarusia mengatakan pihaknya berhasil mencegat rudal Ukraina. [my/jm]

Artikel ini bersumber dari www.voaindonesia.com.

Tinggalkan Balasan