Awal Siasat Sosialita Gadungan Anna Sorokin: PDKT ke Para Sultan New York

tribun-nasional.com – Sosialita gadungan, Anna Sorokin dilepaskan dari tahanan Imigrasi di Amerika Serikat (AS). Ia memulai aksi penipuannya dengan mendekati para ‘sultan’ New York.

Dilansir dari AFP, Anna Sorokin memakai nama samaran Anna Delvey untuk melancarkan aksinya. Ada total USD 275 ribu atau setara dengan Rp 4 miliar hasil dari aksinya.

Dia memulai aksinya ini dengan mendekati orang-orang kaya New York. Ini adalah caranya agar tampak pula sebagai orang tajir. Dia juga menipu hotel hingga bank dengan dokumen palsu.

Dia pernah mengaku perlu meminjam uang USD 22 juta atau Rp 310 miliar untuk membuka klub seni di Manhattan.

Dia juga pernah menipu pemilik jet pribadi. Dia menyewa jet pribadi dan tak pernah membayar sewanya yang mencapai USD 35 ribu atau Rp 493 juta.

Apa modus yang dipakai Anna? Baca halaman selanjutnya.

Selain itu, ia pernah menipu kawan-kawannya lewat tawaran liburan gratis ke Maroko. Caranya, Anna awalnya membayar biaya liburan dengan kartu kredit palsunya. Ketika kartu tidak berfungsi, dia meminjam uang kawannya untuk transaksi. Ternyata uang itu tak pernah diganti oleh Anna. Nilainya mencapai USD 62 ribu atau sekitar Rp 870 juta.

Karena berbagai laporan, akhirnya kejahatan Anna terungkap. Annak bukan sosialita. Dia lahir di Rusia. Dia pernah DO dari kuiahnya dan bekerja paruh waktu di majalah fashion di Paris. Ia kemudian pindah ke New York.

Pada 2019, Anna Sorokin dinyatakan bersalah dengan tuduhan penipuan dengan total lebih dari USD 200 ribu atau sekitar Rp 2,8 miliar. Dia terancam penjara 4-12 tahun. Namun, karena perilaku baik dan permintaan maaf, hukuman Anna telah dikurangi.

Dia bebas pada 11 Februari 2021. Namun, karena kisahnya tersebut, Anna mendapat tawaran ribuan dolar untuk pembuatan film dokumenter. Film dokumenter itu berjudul ‘Anna Sorokin’.

Dilansir CNN, pengacara yang mewakili Sorokin, Juda Engelmayer, mengonfirmasi pembebasan kliennya pada Jumat (7/10) waktu setempat.

“Dia akan tetap berada di bawah pengawasan ICE, tapi akan bisa melawan deportasi dirinya bebas dari tahanan fisik,” jelas salah satu anggota tim kuasa hukum Sorokin, John Sandweg, yang juga mantan Pelaksana Tugas (Plt) Direktur ICE.

Hakim imigrasi Charles Conroy telah membuka jalan untuk pembebasan Sorokin awal pekan ini. Dia menetapkan jaminan penahanannya sebesar USD 10.000 dan mewajibkannya untuk mematuhi sejumlah persyaratan.

Beberapa persyaratan itu mencakup menjauhi media sosial dan tetap berada di alamat rumah yang sama selama 24 jam sehari selama kasusnya berproses. Putusan hakim juga menyatakan bahwa ICE bisa memasangkan monitor gelang kaki untuk mengawasi Sorokin.

Sorokin diketahui mendekam dalam tahanan ICE selama 17 bulan, dengan sebagian besar ditahan di Lembaga Pemasyarakatan Orange County di New York, yang berjarak 96 kilometer dari New York City.

“Kami bersyukur bahwa pengadilan menyepakati jika penahanannya yang berkelanjutan tidak diperlukan,” sebut Sandweg merujuk pada pembebasan kliennya. Meskipun bebas, kasus ini tetap berjalan.

Tinggalkan Balasan