Bantuan Internasional untuk Korban Banjir Capai Pakistan

Bantuan internasional mulai mencapai sejumlah kawasan yang terdampak banjir di Pakistan, Senin (29/8).

Pesawat kargo dari Turki dan Uni Emirat Arab tiba sehari sebelumnya di Islamabad dengan membawa tenda, makanan, dan kebutuhan sehari-hari lainnya.

Mereka termasuk di antara negara-negara yang berjanji untuk membantu Pakistan mengatasi banjir yang menghancurkan setelah para pejabat di negara itu meminta bantuan internasional.

Sejauh ini, hujan yang sangat lebat dan memicu banjir bandang di berbagai penjuru negara itu telah memengaruhi sekitar 33 juta warga Pakistan, merusak hampir 1 juta rumah dan menewaskan sedikitnya 1.061 orang.

Polisi perbatasan memuat makanan ke helikopter untuk membantu orang-orang yang terkena dampak banjir, di lembah Swat, Pakistan, Minggu, 28 Agustus 2022. (Foto: AP)

Polisi perbatasan memuat makanan ke helikopter untuk membantu orang-orang yang terkena dampak banjir, di lembah Swat, Pakistan, Minggu, 28 Agustus 2022. (Foto: AP)

Pihak berwenang Pakistan mengatakan kehancuran tahun ini lebih buruk daripada tahun 2010, ketika banjir menewaskan 1.700 orang. Jenderal Qamar Javed Bajwa, panglima militer negara itu, mengatakan pada hari Minggu bahwa negaranya mungkin membutuhkan waktu bertahun-tahun untuk pulih.

Pekan lalu, PBB dalam sebuah pernyataan mengatakan bahwa mereka telah mengalokasikan $3 juta untuk badan-badan bantuan PBB dan mitra-mitra mereka di Pakistan untuk menanggapi banjir. Dana tersebut akan digunakan untuk bantuan kesehatan, nutrisi, ketahanan pangan, dan layanan air dan sanitasi di daerah yang terdampak banjir, dengan fokus pada yang paling rentan.

Menurut para ilmuwan dan Sherry Rehman, menteri urusan perubahan iklim negara itu, Pakistan mengalami hujan lebat tahun ini terutama karena perubahan iklim, yang juga menyebabkan kebakaran hutan tahun ini.

Namun, para kritikus mengatakan pemerintah Pakistan hampir tidak tertarik untuk membangun bendungan dan penampungan air baru.

Musim hujan yang belum pernah terjadi sebelumnya ini memengaruhi keempat provinsi di negara itu. Lebih dari 150 jembatan dan banyak jalan hancur sehingga menyulitkan operasi penyelamatan.

Pemerintah telah mengerahkan setidaknya 6.500 tentara untuk membantu otoritas sipil dalam operasi penyelamatan dan bantuan di seluruh negeri. Perdana Menteri Shabaz Sharif pada hari Senin mengunjungi sejumlah daerah yang dilanda banjir di barat laut negara itu.

Sharif mengatakan pemerintah akan menyediakan perumahan bagi semua orang yang kehilangan rumah akibat banjir. [ab/uh]

Artikel ini bersumber dari www.voaindonesia.com.

Tinggalkan Balasan