tribun-nasional.com – Presiden Amerika Serikat Joe Biden akan menggunakan pidatonya di Polandia pekan depan untuk mengirim pesan kepada Presiden Rusia Vladimir Putin , bahwa NATO akan terus mendukung Ukraina selama diperlukan.
Biden akan berangkat pada Senin (20/2) mendatang ke Warsawa, Polandia dalam perjalanan singkat untuk menandai peringatan satu tahun invasi Rusia ke Ukraina yang pro-Barat.
Dilansir kantor berita AFP, Sabtu (18/2/2023), Gedung Putih menyatakan bahwa Biden akan bertemu dengan Presiden Polandia Andrzej Duda dan juga anggota Bucharest Nine (9), kelompok anggota NATO di Eropa timur. Selain itu, Biden akan berbicara melalui telepon dengan para pemimpin Inggris, Prancis, dan Italia, kata Gedung Putih.
Pembicaraan Biden dengan Duda akan mencakup “kerja sama bilateral kami, serta upaya kolektif kami untuk mendukung Ukraina dan meningkatkan pencegahan NATO,” kata juru bicara Dewan Keamanan Nasional AS John Kirby kepada wartawan pada Jumat (17/2) waktu setempat.
Kirby mengatakan bahwa pertemuan Biden pada hari Rabu (21/2) mendatang dengan para pemimpin dari Bucharest Nine – Bulgaria, Republik Ceko, Estonia, Hongaria, Latvia, Lituania, Polandia, Rumania, dan Slovakia – akan “menegaskan kembali dukungan Amerika Serikat yang tak tergoyahkan untuk keamanan aliansi itu.”
Kirby mengatakan bahwa dalam pidato Biden di Polandia nanti, Biden akan menyampaikan tentang “bagaimana Amerika Serikat telah menggalang dunia untuk mendukung rakyat Ukraina saat mereka mempertahankan kebebasan dan demokrasi mereka.”
” Presiden Biden akan memperjelas bahwa Amerika Serikat akan terus mendukung Ukraina… selama diperlukan,” ujar Kirby.
“Anda akan mendengar pesan dalam pidato presiden yang pasti akan beresonansi dengan rakyat Amerika, pasti akan beresonansi dengan sekutu dan mitra kami, tanpa ragu beresonansi dengan rakyat Polandia,” kata Kirby.
“Dan saya kira Anda akan mendengarnya mengirim pesan kepada Putin juga, serta orang-orang Rusia,” imbuh Kirby.
Amerika Serikat telah memberikan jauh lebih banyak ke Ukraina daripada negara-negara NATO lainnya, dengan bantuan militer, ekonomi, kemanusiaan, dan lainnya selama perang, yang sejauh ini bernilai lebih dari US$ 100 miliar. Itu termasuk paket US$ 47 miliar yang disetujui oleh Kongres AS pada Desember 2022, dan yang menurut Kirby masih dalam tahap awal pencairan.