tribun-nasional.com – Pemerintah Selandia Baru mengumumkan keadaan darurat nasional pada Selasa (14/2/2023), setelah badai tropis menghantam Pulau Utara.
Menteri Manajemen Darurat Selandia Baru Kieran McAnulty menandatangani deklarasi keadaan darurat nasional ketika puluhan ribu rumah mengalami listrik padam setelah hujan lebat dan angin kencang.
“Ini adalah peristiwa cuaca yang belum pernah terjadi sebelumnya yang berdampak besar di sebagian besar Pulau Utara,” kata McAnulty, dikutip dari AFP.
Ini baru ketiga kalinya Selandia Baru mengumumkan keadaan darurat.
Dua lainnya adalah ketika terjadi serangan teror Christchurch pada 2019 dan pandemi Covid-29 pada 2020.
Genangan banjir dan tanah longsor telah memutus akses banyak pemukiman di seluruh negeri termasuk beberapa di dekat Auckland, kota terbesar di Selandia Baru.
“Ini adalah bencana yang signifikan dengan ancaman nyata bagi kehidupan warga Selandia Baru,” tambah McAnulty.
Dia mengatakan lebih banyak hujan dan angin kencang diperkirakan akan terjadi pada Selasa.
Kondisi ini pun diyakini akan menghambat upaya layanan darurat dalam menjangkau wilayah terdampak.
“Kami semua menghadapi banjir besar, jalan dan infrastruktur rusak,” jelas dia.
Layanan Pemadam Kebakaran dan Darurat Selandia Baru mengatakan seorang petugas pemadam kebakaran hilang dan seorang lainnya dalam kondisi kritis setelah sebuah rumah ambruk di Auckland Barat.
“Ini merupakan malam yang berat bagi Pulau Utara secara keseluruhan,” ucap Kerry Gregory, kepala eksekutif Layanan Pemadam Kebakaran dan Darurat Selandia Baru.
Cuaca buruk sendiri telah menghentikan jadwal penerbangan pada hari Senin (13/2/2024), tetapi Air New Zealand mengatakan mereka memperkirakan beberapa layanan akan dilanjutkan pada Selasa sore.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram “Kompas.com News Update”, caranya klik link , kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.