tribun-nasional.com – Bantuan kemanusiaan gelombang kedua dari Indonesia untuk penanganan dampak gempa Turki tiba di Bandara Sakirpasa, Adana, pada Selasa malam waktu setempat (Rabu dini hari WIB).
Rombongan pengirim bantuan membawa Tim Kedaruratan Medis (EMT), rumah sakit lapangan, selain logistik seberat hampir 40 ton.
Duta Besar RI untuk Turki Lalu Muhamad Iqbal dan Koordinator Bantuan Kemanusiaan Badan Penanggulangan Bencana Turki (AFAD) Duta Besar Mehmet Gulluoglu menerima secara langsung kedatangan bantuan dari Indonesia itu.
“Selamat datang saudaraku di Turki. Terima kasih atas ekspresi solidaritas kalian yang sangat tulus. Saya sangat tersentuh dengan kehadiran kalian di saat kami membutuhkan,” kata Dubes Mehmet, seperti disampaikan dalam keterangan tertulis KBRI Ankara.
Rombongan itu dikoordinasikan oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Kementerian Luar Negeri, dan Kementerian Kesehatan, dan beranggotakan berbagai unsur kesehatan dan pendukung dari Kementerian Kesehatan, TNI, Polri.
Selain itu, unsur non-pemerintah yang terdiri dari Lembaga Penanggulangan Bencana Pimpinan Pusat Muhammadiyah (MDMC), Nahdlatul Ulama, serta asosiasi dokter spesialis, juga turut serta dalam rombongan.
Setelah tiba di Adana, tim EMT Indonesia segera melakukan aklimatisasi dan mendapatkan pengarahan dari Dubes RI di Turki mengenai situasi terakhir di lapangan dan strategi untuk masuk ke daerah operasi agar tim dapat melaksanakan tugasnya sebaik mungkin.
Selepas pengarahan, tim langsung bergerak menuju ke lokasi untuk mulai membangun rumah sakit lapangan seluas 2,5 hektare yang akan dioperasikan oleh hampir seratus tenaga medis dan paramedis.
Rumah sakit lapangan tersebut akan dibangun di dekat perkampungan di Kota Hassa, Provinsi Hatay, agar dapat langsung membantu korban di sekitar Hassa dan dari kota lain yang belum tertangani.
Indonesia memberikan bantuan kemanusiaan dalam tiga gelombang. Hingga saat ini dua gelombang bantuan telah tiba dan gelombang terakhir akan tiba di Turki pada 18 Februari 2023.