Keajaiban di Tengah Bencana, Seorang Bayi di Suriah Berhasil Hidup di Samping Ibunya yang Meninggal

Keajaiban di Tengah Bencana, Seorang Bayi di Suriah Berhasil Hidup di Samping Ibunya yang Meninggal

tribun-nasional.com – Selama proses misi penyelamatan korban gempa di Turki dan Suriah , anggota Tim Penyelamat dan masyarakat selalu diperlihatkan keajabian yang tak bisa masuk di akal manusia. Sejumlah korban ditemukan selamat dalam kondisi yang memprihatinkan, hingga membuat warga dunia terenyuh.

Di Suriah , seorang bayi yang baru lahir ditemukan selamat di samping jasad sang ibu yang tak tertolong karena gempa . Misi untuk menyelamatkan bayi bernama Aya itu pun melalui jalan yang cukup panjang dan berliku.

Paman Aya dan tetangganya sudah mendatangi enam rumah sakit untuk mencari pertolongan bagi bayi yang baru lahir itu. Di rumah sakit keenam, sang paman dan tetangganya itu terlihat membawa bungkusan kecil di tangannya.

Mereka berteriak di rumah sakit dan berkata membutuhkan dokter anak. Bungkusan kecil di tangan mereka yang tak lain adalah balita terlihat sangat pucat hingga membuat sang paman nampak putus asa.

“Saya bahkan tidak yakin dia masih hidup, dia pucat, dingin, dan diam. Anggota tubuhnya membiru dan tubuhnya dipenuhi memar,” ucap Dr Hany Maarouf yang bertugas di Rumah Sakit Jehan di Afrin, dikutip dari Al Jazeera.

Saat menerima bayi yang baru lahir tersebut, Maarouf sempat khawatir lantaran denyut nadinya samar ditemukan. Perawat langsung membungkus badan Aya dengan selimut dan memasukkannya di inkubator.

Usai pembuluh darahnya terlihat, petugas medis langsung memberikannya larutan kalsium dan glukosa melalui infus. Paman Aya dan tetangganya tak bisa menemaninya di rumah sakit lantaran harus mencari anggota keluarga yang lainnya.

Setelah empat hari mendapatkan perawatan intensif di rumah sakit, kondisi Aya berangsur membaik. Terdapat relawan yang menyusuinya dan datang beberapa kali sehari, nutrisi dan kebutuhan sentuhan fisik sang bayi pun mulai terpenuhi.

Maarouf menyebut pada Senin lalu pentelamat mendengar suara tangisan Aya di reruntuhan. Cuaca dingin disebut membantu Aya untuk tetap hidup sampai dia ditemukan di bawah reruntuhan.

Sang dokter menyebut bayi tersebut mengalami hipotermia sebelum ditemukan tim penyelamat. Kondisi ini justru membuat Aya selamat dari kondisi kekurangan oksigen di otak saat lahir, itu akan mempertahankan fungsi otaknya.

Per Sabtu, 11 Februari jumlah korban meninggal dunia pascagempa di Turki dan Suriah mencapai 23.700 jiwa. Adapun rinciannya adalah korban meninggal di Turki sebanyak 20.213 jiwa, dan di Suriah sebanyak 3.500 jiwa.

Tim penyelamatan dari puluhan negara yang dikerahkan di dua negara ini masih melakukan pencarian korban di bawah puing-puing bangunan. Ahli menyebut korban akan terus bertambah seiring penyelamatan terus dilakukan.

Saat ini para warga yang tak memiliki tempat tinggal mulai kelaparan dan tak sedikit pula yang menjarah supermarket. Mereka kini menjadi tunawisma di tengah bencana dan cuaca ekstrem.***