tribun-nasional.com – Korban meninggal akibat gempa Turki dan Suriah terus bertambah. Hingga kini, lebih dari 28 ribu orang meninggal akibat gempa Magnitudo (M) 7,8 tersebut.
Dilansir AFP, Minggu (12/2/2023), pejabat dan petugas medis mengatakan 24.617 orang tewas di Turki dan 3.574 di Suriah. Total korban meninggal yang dikonfirmasi sekarang mencapai 28.191.
Jumlah korban meninggal pun diprediksi akan terus bertambah. Kepala Koordinator Kemanusiaan PBB Martin Griffiths memperkirakan korban gempa Turki dan Suriah bisa mencapai 50 ribu jiwa.
“Saya pikir sulit untuk memperkirakan dengan tepat, tetapi saya yakin itu akan berlipat ganda atau lebih,” ujar Griffiths.
“Kami belum benar-benar menghitung jumlah korban tewas,” imbuh dia.
Saat ini puluhan ribu petugas penyelamat masih menjelajahi wilayah terdampak gempa di tengah cuaca dingin yang telah memperdalam kesengsaraan jutaan orang yang sekarang sangat membutuhkan bantuan.
PBB telah memperingatkan bahwa setidaknya 870.000 orang sangat membutuhkan makanan panas di seluruh Turki dan Suriah. Sebanyak 5,3 juta orang juga diyakini telah kehilangan tempat tinggal di Suriah saja.
Hampir 26 juta orang terkena dampak gempa bumi ini. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan sebesar $42,8 juta dibutuhkan untuk mengatasi kebutuhan kesehatan korban gempa.
Badan bencana Turki mengatakan lebih dari 32.000 orang dari organisasi Turki bekerja dalam upaya pencarian dan penyelamatan. Ada juga 8.294 penyelamat internasional.
“Segera, pencarian dan penyelamatan orang-orang akan memberi jalan bagi badan-badan kemanusiaan yang tugasnya menjaga jumlah luar biasa dari mereka yang terkena dampak untuk bulan-bulan berikutnya,” kata Griffiths dalam sebuah video yang diposting ke Twitter.
Gempa Turki dan Suriah ini pun menjadi salah satu bencana alam dengan korban terbanyak. Korban meninggal gempa ini melebihi tsunami di Jepang yang mencapai 18 ribu orang.