Panas! NATO Bakal Kirim Lebih Banyak Senjata Berat ke Ukraina

Panas! NATO Bakal Kirim Lebih Banyak Senjata Berat ke Ukraina

tribun-nasional.com – Aliansi militer Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) menyatakan bahwa Ukraina bisa mengharapkan lebih banyak pengiriman senjata berat dari negara-negara Barat segera. Hal ini disampaikan NATO saat Presiden Vladimir Putin memuji pasukan Rusia yang disebut berhasil menguasai sebuah kota di Ukraina baru-baru ini.

Seperti dilansir AFP, Senin (16/1/2023), pernyataan NATO itu juga disampaikan saat korban tewas akibat serangan rudal Rusia yang menghantam blok apartemen di kota Dnipro bertambah menjadi 30 orang. Petugas penyelamat terus melakukan upaya pencarian terhadap potensi korban selamat yang tertimbun reruntuhan.

Sekretaris Jenderal (Sekjen) NATO Jens Stoltenberg mengungkapkan bahwa Ukraina bisa mengharapkan lebih banyak senjata berat, menyusul permintaan otoritas Kiev kepada sekutu-sekutu Barat untuk mengirimkan kendaraan tempur, artileri dan rudal yang disebut menjadi kunci dalam mempertahankan diri.

“Janji untuk peralatan perang berat beberapa waktu terakhir adalah penting — dan saya memperkirakan akan ada lebih banyak dalam waktu dekat,” ucap Stoltenberg kepada surat kabat Jerman, Handelsblatt, menjelang pertemuan negara-negara yang mengoordinasikan pasokan senjata untuk Ukraina.

Pernyataan Stoltenberg itu disampaikan beberapa hari setelah Rusia mengklaim berhasil menguasai kota Soledar, yang ada di Donetsk, Ukraina bagian timur. Putin memuji pencapaian pasukan Moskow itu sebagai kesuksesan besar.

“Ada dinamika positif, semuanya berkembang sesuai rencana,” ucap Putin dalam wawancara yang disiarkan Minggu (15/1) waktu setempat.

“Saya berharap para pejuang kita akan menyenangkan kita lebih dari sekali lagi,” imbuhnya.

Kementerian Pertahanan Rusia mengumumkan pekan lalu bahwa pasukannya ‘menyelesaikan pembebasan’ kota Soledar. Ini bukan menjadi pencapaian penting saat pasukan Rusia terus bergerak maju menuju apa yang disebutnya sebagai target utama sejak Oktober tahun lalu — persimpangan transportasi di Bakhmut.

Simak berita selengkapnya di halaman berikutnya.

Lihat Video: Rusia Rudal Apartemen di Dnipro, Belasan Orang Tewas

Ukraina menepis klaim Rusia itu dan menegaskan pertempuran sengit masih berlanjut di Soledar.

Sementara pada Minggu (15/1) waktu setempat, operator energi Ukraina, Ukrenergo, melaporkan bahwa infrastruktur energi di negara itu ‘sedang dipulihkan’ tapi serangan-serangan yang terus terjadi telah ‘meningkatkan defisit energi’.

“Periode pemadaman bisa meningkat,” sebut Ukrenergo dalam pernyataannya.

Kepala otoritas militer wilayah Kherson, Yaroslav Yanushevych, melaporkan wilayahnya kembali dihantam ‘serangan besar-besaran’. Yanushevych menyebut serangan terbaru Rusia itu mengenai infrastruktur sipil dan penting, termasuk kantor Palang Merah dan pusat untuk anak-anak penyandang disabilitas.

Militer Rusia menyatakan pasukannya menargetkan ‘komando militer dan fasilitas-fasilitas terkait energi … semua target tercapai’.

Namun para pejabat Ukraina mengecam serangan Rusia itu sebagai ‘teror’ setelah sebuah blok apartemen di Dnipro ikut terkena serangan yang memicu pemadaman listrik. Menurut penasihat kawasan tersebut, Natalia Babachenko, sedikitnya 30 orang tewas dan lebih banyak lagi mengalami luka-luka.

Salah satu korban tewas merupakan seorang remaja putri berusia 15 tahun. Babachenko menyebut ‘antara 30-40 orang masih berada di bawah reruntuhan’.

Militer Ukraina menyebut blok apartemen itu dihantam sebuah rudal X-22 Rusia, di mana pasukan Kiev tidak memiliki kapasitas untuk menembak jatuh rudal jenis tersebut.

“Hanya sistem rudal anti-pesawat, yang di masa mendatang mungkin diberikan kepada Ukraina oleh mitra-mitra Barat … yang mampu mencegat target udara ini,” sebut militer Ukraina dalam pernyataannya.