PBB: Presiden Suriah Setuju Buka 2 Perbatasan Lagi untuk Bantuan Gempa

PBB: Presiden Suriah Setuju Buka 2 Perbatasan Lagi untuk Bantuan Gempa

tribun-nasional.com – Sekjen PBB Antonio Guterres mengatakan Presiden Suriah Bashar al-Assad telah setuju untuk membuka dua penyeberangan perbatasan lagi guna mendukung proses pengiriman bantuan terhadap korban gempa.

Sebelum gempa terjadi, hampir semua bantuan kemanusiaan bagi 4 juta penduduk di daerah yang dikuasai pemberontak di barat laut Suriah hanya bisa dikirim dari Turkiye melalui satu saluran, yakni penyeberangan Bab al-Hawa.

“Membuka titik-titik penyeberangan ini akan memungkinkan lebih banyak bantuan masuk (ke Suriah) dan prosesnya lebih cepat,” kata Guterres pada Senin (13/2/2024).

Dia memastikan, Presiden Assad telah setuju untuk membuka dua titik penyeberangan Bab Al-Salam dan Al Raee dari Turkiye ke Suriah barat laut untuk memungkinkan pengiriman bantuan kemanusiaan tepat waktu.

Perbatasan ini rencananya hanya akan dibuka untuk sementara, yakni selama tiga bulan.

Guterres menyampaikan upaya penyaluran makanan, layanan kesehatan, nutrisi, perlindungan, tempat berlindung, persediaan musim dingin, dan persediaan penyelamat hidup lainnya bagi korban gempa selamat sangat mendesak untuk dilakukan sekarang.

Sebelumnya, Dirjen WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus sempat pula bertemu dengan Assad di Damaskus pada Minggu (12/2/2023), guna membahas tanggapan terhadap gempa dahsyat yang melanda Suriah dan Turkiye pekan lalu.

Nyatanya, situasi sangat mengerikan di daerah yang dikuasai pemberontak di barat laut Suriah.

Para penduduk di sana tidak segera bisa mendapatkan bantuan dari bagian negara yang dikuasai pemerintah.

Satu-satunya penyeberangan perbatasan yang dibuka untuk bantuan antar-jemput dari Turkiye juga terganggu operasinya akibat gempa tersebut.

Bantuan kemanusiaan di daerah yang dikuasai pemberontak biasanya datang melalui Turkiye melalui mekanisme lintas batas yang dibuat pada tahun 2014 oleh resolusi Dewan Keamanan PBB.

Tapi, itu telah lama ditentang oleh Damaskus dan sekutunya Moskwa, yang melihatnya sebagai pelanggaran kedaulatan Suriah.

Di bawah tekanan Rusia dan China, jumlah titik penyeberangan di Suriah telah berkurang dari empat menjadi satu.

Setelah bertemu Assad, Kepala WHO mengatakan pada Minggu, bahwa krisis konflik yang semakin parah, Covid-19, kolera, penurunan ekonomi dan sekarang gempa bumi telah memakan korban yang tak tertahankan.

Amerika Serikat mengatakan pembukaan perbatasan baru akan menjadi positif bagi Suriah jika Assad serius dengan janji untuk membukanya.

“Jika rezim serius tentang hal ini, dan jika rezim bersedia menerapkan kata-kata itu, itu akan menjadi hal yang baik bagi rakyat Suriah,” kata juru bicara Kementerian Luar Negeri AS, Ned Price kepada wartawan.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram “Kompas.com News Update”, caranya klik link , kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.