Pemain Timnas Ghana, Christian Atsu Ditemukan Selamat dari Reruntuhan Bangunan Pascagempa Bumi di Turki

Pemain Timnas Ghana, Christian Atsu Ditemukan Selamat dari Reruntuhan Bangunan Pascagempa Bumi di Turki

tribun-nasional.com – Pemain tim nasional Ghana , Christian Atsu ditemukan hidup di dalam puing-puing reruntuhan pascagempa bumi mengguncang Turki dan Suriah yang menewaskan setidaknya lebih dari 4.800 orang. Penemuan mantan gelandang Newcastle United itu dikonfirmasi oleh Duta Besar Ghana untuk Turki pada Selasa, 7 Februari 2023.

Kabar ini kemudian disiarkan oleh Francisca Ashietey-Odunton kepada Asaase Radio yang berbasis di Accra, merujuk pada asosiasi komunitas Ghana setempat.

“Saya punya kabar baik yang akan datang. Saya baru saja mendapatkan informasi dari presiden asosiasi Ghana bahwa Christian Atsu telah ditemukan (hidup) di Hatay,” kata Francisca, dilansir Pikiran-rakyat.com dari Hurriyet Daily News.

Sebelumnya, Pejabat Hatayspor, Mustafa Özat mengatakan pada Senin, 6 Februari 2023 bahwa Atsu masih terjebak di puing-puing dan berusaha untuk menyelamatkan diri.

Kami berdoa untuk pemain internasional Ghana , Christian Atsu dan korban gempa bumi di Turki dan Suriah,” kata Asosiasi Sepak Bola Ghana di laman Twitter.

Pria berusia 31 tahun itu telah bergabung dengan klub Liga Turki, Hatayspor pada bulan September, yang berbasis di provinsi selatan Hatay dekat pusat gempa besar pada 6 Februari 2023 lalu.

Atsu menghabiskan lima musim di Newcastle setelah kampanye awal dengan status pinjaman sebelum berangkat ke Arab Saudi pada 2021. Dia memenangkan pertandingan terakhirnya dari 60 caps nasional Ghana pada September 2019.

Selain Atsu yang terperangkap di reruntuhan bangunan, kiper klub Yeni Malatyaspor, Ahmet Eyup Turkaslan juga terjebak dalam puing-puing di provinsi timur Malatya bersama istrinya, Kubra Turkaslan. Namun, Turkaslan tidak bisa terselamatkan dan hanya sang istri yang berhasil diselamatkan.

Puluhan negara telah menawarkan bantuan sejak gempa berkekuatan magnitudo 7,8 melanda tersebut. Akibat kondisi cuaca yang dingin, operasi pencarian dan penyelamatan korban sempat mengalami hambatan.

Kemudian, dikabarkan bahwa lebih dari 5.600 bangunan di Turki ambruk bersama penghuninya, sedangkan di Suriah kabarnya hanya puluhan bangunan runtuh dalam peristiwa alam yang mengerikan itu.***