Petugas Pemadam Kebakaran Asal Inggris Ceritakan Momen Pilu Saat Bantu Korban Gempa Turki

Petugas Pemadam Kebakaran Asal Inggris Ceritakan Momen Pilu Saat Bantu Korban Gempa Turki

tribun-nasional.com – Berbagai negara di dunia mengirim tenaga bantuan untuk mengevakuasi korban gempa Turki , tak terkecuali Inggris. Steve Davies, petugas pemadam kebakaran yang dikirim Inggris ke Turki , membeberkan pengalaman memilukan yang disaksikannya saat bertugas.

Steve Davies yang sudah sering terjun dalam misi kemanusiaan saat terjadi bencana, mengungkapkan bahwa apa yang disaksikannya di Turki adalah salah satu yang paling mengerikan.

“Ini memilukan, sangat sulit membayangkan menjadi korban gempa di sini. Putus asa, berharap untuk menemukan keluarga,” ujar Steve Davis dikutip Pikiran-Rakyat.com dari Daily Mail pada 11 Februari 2023.

“Semua orang mengatakan betapa mengerikannya yang satu ini dan seberapa luas dampaknya,” ujarnya lagi.

Davies menceritakan bagian tersulit yang dialaminya tatkala mengeveakuasi para korban . “Kami mendengar teriakan banyak orang meminta ditolong, tetapi situasi tak memungkinkan untuk menyelamatkan nyawa mereka,” ujarnya memaparkan.

Para petugas dari Inggris itu diterjunkan di Kota Antakya, Provinsi Hatay, yang terdampak gempa cukup parah.

Bahkan, saking banyaknya reruntuhan, mereka perlu menggunakan peralatan pencarian khusus seperti alat pendengar seismik, pemotong beton, pemecah beton, dan peralatan penyangga lainnya.

Diakui Davies, lokasi tersebut adalah berbahaya lantaran gempa susulan terus bermunculan di seluruh wilayah Turki .

Dengan kondisi itu, Davies harus selalu mengingatkan anggota timnya agar selalu mengedepankan akal sehat ketika bertugas.

“Jika Anda sedang mengerjakan tumpukan puing, Anda harus memiliki akal sehat karena situasi dapat berubah secara dramatis,” ujarnya menuturkan.

“Kami hanya mengalami beberapa luka ringan yang Anda dapatkan dari berjalan di tanah yang tidak rata tetapi tidak ada yang serius,” ujarnya menguraikan momen itu.

“Beberapa anjing kami memiliki luka di kaki mereka, yang harus kami jahit dan sebagainya. Anda sedang mengerjakan tanah yang sangat tajam dan tidak rata, jadi itu sulit,” ujarnya lagi.***