Insiden penembakan kembali terjadi di Amerika Serikat. Kali ini, sebuah tragedi penembakan terjadi di Greenwood Park Mall, sebuah pusat perbelanjaan di pinggiran Kota Indianapolis, di negara bagian Indiana. Seorang laki-laki bersenjata menembak lima orang di pusat perbelanjaan itu tak lama sebelum mal itu ditutup pada Minggu (17/7) malam.
Tiga orang dilaporkan tewas, sementara dua lainnya mengalami luka-luka. Namun aksi penembakan itu berhasil dihentikan dalam waktu singkat ketika seorang pengunjung lainnya membalas dengan menembak mati pelaku.
Kepala Kepolisian Indianapolis James Ison, dalam konferensi pers pada Senin (18/7) mengatakan Jonathan Sapirman, seorang warga kota Greenwood, melepaskan tembakan tak lama setelah keluar dari kamar mandi di Greenwood Park Mall, sesaat sebelum mal itu ditutup pada Minggu malam. Sapirman terus menembaki orang-orang hingga ia ditembak dan dibunuh oleh Elisjsha Dicken, 22, seorang warga asal Seymour, sebuah kota yang terletak sekitar 72 kilometer selatan Greenwood. Pada saat kejadian berlangsung, Dicken sedang berbelanja di mal itu bersama pacarnya.
“Lebih banyak orang akan tewas pada malam itu jika bukan karena warga yang memiliki senjata dan bertanggung jawab itu,” ujar Ison, merujuk pada Dicken. Ia menambahkan pihak berwenang masih menyelidiki motif serangan tersebut.
Kantor koroner Johnson County dan Marion County mengidentifikasi korban yang tewas sebagai pasangan Pedro Pineda, 56, dan Rosa Mirian Rivera de Pineda, 37. Korab tewas lainnya adalah Victor Gomez yang berusia 30 tahun. Ketiganya berasal dari Indianapolis. Sementara dua orang yang mengalami luka-luka adalah seorang perempuan dan seorang gadis berusia 12 tahun yang terkena pecahan peluru.
Indiana Izinkan Orang Dewasa Tanpa Catatan Hukum Bawa Senjata di Depan Umum
Meskipun pihak berwenang mengatakan Dicken memiliki senjata secara sah, sebenarnya pusat perbelanjaan itu melarang orang membawa senjata di dalam propertinya.
Mulai 1 Juli lalu, Indiana memberlakukan undang-undang yang mengizinkan siapa pun yang berusia di atas 18 tahun ke atas untuk membawa pistol di tempat umum, terkecuali bagi mereka yang dilarang karena beberapa alasan; antara lain karena pernah melakukan kejahatan besar, memiliki perintah penahanan dan karena memiliki penyakit mental berbahaya sebagaimana ditentukan oleh pengadilan.
Badan legislatif Indiana yang didominasi oleh Partai Republik mempertahankan ketentuan dalam undang-undang yang mengizinkan pemilik properti pribadi untuk melarang keberadaan senjata api.
Pelaku Diduga Rakit Senjata di Kamar Mandi Mal
Kepala Kepolisian Indianapolis James Ison memaparkan Jonathan Sapirman, sang pelaku penembakan itu, masuk ke toilet mal itu tak lama setelah ia tiba. Ia menghabiskan waktu sekitar satu jam di kamar mandi sebelum keluar dan melepaskan tembakan. Tim penyelidik, ujar Ison, yakin Sapirman menghabiskan waktu di kamar mandi untuk mempersiapkan dan kemungkinan merakit senjata yang dibawanya di dalam tas punggungnya. Ia melepaskan 24 tembakan dalam waktu 2 menit.
Ison mengatakan Sapirman menggunakan satu senjata api ketika beraksi, tetapi tim penyelidik menemukan senjata kedua dan sebuah pistol di dalam kamar mandi mal itu.
Meskipun polisi masih belum mengetahui motif serangan itu, keluarga Sapirman mengatakan kepada tim penyelidik, laki-laki itu baru-baru ini menerima pemberitahuan bahwa ia diusir dari apartemennya. Polisi masih berupaya mengkonfirmasi informasi itu. Kerabat Sapirman juga mengatakan ia mengundurkan diri dari pekerjaannya di sebuah gudang pada Mei lalu.
Sapirman memiliki catatan kenakalan remaja, termasuk berkelahi di sekolah dan sebuah insiden lain di mana ia lari dari rumah. Tetapi sebagai orang dewasa, ia tidak memiliki catatan kriminal.
Ison menjelaskan bagaimana keluarga Sapirman mengatakan kepada tim penyelidik bahwa laki-laki itu telah berlatih menembak di sebuah tempat latihan menembak, dan catatan yang diperoleh oleh Biro Penanganan Alkohol, Tembakau, Senjata Api dan Bahan Peletak ATF mengukuhkan bahwa dalam dua tahun ini ia kerap datang dan membeli amunisi di sana.
Greenwood, Kota Terbaru Jadi Sasaran Penembakan Massal
Walikota Greenwood, Mark Myers, mengatakan kota berpenduduk sekitar 60.000 jiwa di selatan Indianapolis ini sangat terkejut dengan insiden penembakan massal ini.
“Saya tidak ingin menjadi bagian dari wali kota yang harus menyampaikan pernyataan seperti ini. Tetapi sedihnya, kini saya melakukannya,” ujarnya. “Saya berduka atas pembunuhan yang tidak berperikemanusiaan ini, dan saya sedih dengan bekas luka yang kini harus ditanggung oleh para korban dan komunitas kami.” [em/rs]
Artikel ini bersumber dari www.voaindonesia.com.