Presiden Korea Selatan Peringatkan Ancaman terhadap ‘Nilai-Nilai Universal’

Presiden Korea Selatan memperingatkan pada pertemuan puncak NATO akan ancaman terhadap nilai-nilai universal pada saat terjadi konflik dan persaingan baru. Dia mengacu pada agresi Rusia di Ukraina dan keterlibatan China dengan Rusia, kata seorang pejabat Korea Selatan.

Presiden Yoon Suk-yeol menjadi pemimpin Korea Selatan pertama yang menghadiri pertemuan puncak NATO, bergabung dengan para pemimpin negara-negara anggota NATO, sebagai pengamat pada pertemuan di Spanyol ketika pasukan Rusia menggencarkan serangan di Ukraina.

Meskipun tidak menyebut Rusia atau China, Yoon mengatakan bahwa komunitas internasional menghadapi ancaman keamanan kompleks yang tidak dapat diselesaikan oleh satu negara, kata pejabat tersebut yang mengutip kata-kata Yoon dalam pidatonya yang tidak dipublikasikan.

Presiden Korea Selatan Yoon Suk Yeol berbicara kepada wartawan saat ia tiba untuk KTT NATO di Madrid, Spanyol, pada hari Rabu, 29 Juni 2022. (Foto: AP)

Presiden Korea Selatan Yoon Suk Yeol berbicara kepada wartawan saat ia tiba untuk KTT NATO di Madrid, Spanyol, pada hari Rabu, 29 Juni 2022. (Foto: AP)

Korea Selatan adalah sekutu setia AS dan menampung sekitar 28.000 tentara AS. Negara itu juga telah mengembangkan hubungan ekonomi yang penting dengan China, mitra dagang terbesar Korea Selatan.

Yoon berharap untuk membangun hubungan dengan negara-negara anggota NATO dalam menghadapi situasi internasional yang tidak terduga dan menggalakkan kerja sama internasional untuk mengatasi ambisi nuklir Korea Utara, kata pejabat Korea Selatan sebelum KTT.

Pendekatan Korea Selatan ke NATO datang ketika aliansi itu melihat ke kawasan yang disebut sebagai Indo-Pasifik, fokus baru yang disambut Yoon, kata pejabat itu.

Dalam konsep strategis baru yang diresmikan pada hari Rabu, untuk pertama kalinya NATO menggambarkan China sebagai tantangan bagi “kepentingan, keamanan, dan nilai-nilai” NATO, dan sebagai kekuatan ekonomi dan militer yang tetap “tidak jelas dengan strategi, niat, dan pembangunan militernya.”

Media pemerintah China telah memperingatkan agar Korea Selatan dan Jepang tidak menghadiri KTT NATO dan mengecam perluasan kemitraan aliansi itu di Asia. Korea Utara mengatakan minggu ini bahwa keterlibatan NATO di kawasan Asia-Pasifik akan mengimpor konflik yang berkecamuk di Eropa.

Australia dan Selandia Baru juga hadir dalam KTT tersebut, menjadikan empat pengamat dari kawasan Indo-Pasifik. Pejabat Korea Selatan itu mengatakan keempatnya “mengeksplorasi strategi Indo-Pasifik masing-masing.”

“Intinya, ada kekhawatiran dan berbagai dilema tentang China,” kata pejabat itu. [lt/ab]

Artikel ini bersumber dari www.voaindonesia.com.

Tinggalkan Balasan