tribun-nasional.com – Setidaknya 57 pelajar di Meksiko mengalami keracunan dari zat yang belum teridentifikasi di sebuah sekolah tingkat menengah di selatan negara bagian Chiapas, Meksiko, menurut otoritas setempat.
Keracunan massal yang terjadi pada Jumat (7/10) itu adalah yang ketiga di sekolah Chiapas yang dilaporkan oleh media lokal selama dua pekan terakhir. Kejadian itu menakuti para siswa dan memicu kemarahan dari orang tua murid.
Institut Keamanan Sosial Meksiko mengatakan pada Jumat bahwa 57 pelajar remaja di komunitas pedesaan Bochil telah dibawa ke rumah sakit setempat dengan gejala keracunan.
Satu orang pelajar yang berada dalam kondisi “lemah” telah dipindahkan ke sebuah rumah sakit di ibu kota negara bagian, sementara pelajar lainnya berada dalam kondisi stabil, menurut institut tersebut.
Otoritas tak berspekulasi terkait penyebab keracunan tersebut, namun media-media lokal mengatakan sejumlah orang tua meyakini penyebabnya adalah makanan atau air yang terkontaminasi.
“Kejadian ini sangat membuat kami marah,” kata para pemimpin Bochil dalam sebuah pernyataan, dan menambahkan bahwa mereka membantu investigasi yang dilakukan oleh jaksa negara bagian.Video yang beredar di media sosial menunjukkan situasi ricuh di mana orang-orang dewasa membawa remaja berseragam sekolah bergegas melewati lorong rumah sakit di tengah teriakan cemas.
Kantor kejaksaan negara mengatakan di media sosial pada Sabtu (8/10) bahwa mereka telah melakukan 15 uji toksikologi untuk obat-obatan terlarang yang semua hasilnya negatif, setelah laporan beredar di media lokal dan di media sosial bahwa para siswa positif menggunakan kokain.
Dalam sebuah video yang beredar di Facebook pada hari Sabtu, puluhan orang tua berkumpul di lapangan basket sekolah menengah tersebut, dan menuntut jawaban dari pihak berwenang sementara lebih dari puluhan polisi mengawasi.
Seorang pria dalam video tersebut mengatakan putrinya telah diracun dan dinyatakan positif menggunakan kokain usai tes di laboratorium swasta, bersama dengan siswa lainnya.
Kantor kejaksaan negara bagian mengatakan akan terus melakukan tes terhadap para siswa, meski tidak menanggapi pertanyaan tentang peristiwa keracunan sebelumnya.
Sejak 23 September, media lokal telah melaporkan dua kasus keracunan massal sebelumnya di kota Tapachula, yang menimpa puluhan pelajar.
Sumber: Reuters