tribun-nasional.com – Invasi Rusia ke Ukraina telah memasuki hari ke-228 pada Minggu (9/10/2022) sejak dimulai pada 24 Februari.
Berikut rangkuman serangan Rusia ke Ukraina hari ke-228, sebagaimana dilansir Reuters.
Konflik
Serangan rudal Rusia menghantam sebuah blok apartemen dan bangunan tempat tinggal lainnya di kota tenggara Zaporizhzhia, Ukraina.
Serangan tersebut menewaskan sedikitnya 13 orang dan melukai 87 lainnya, termasuk 10 anak-anak, kata pejabat Ukraina.
Penyelam Rusia akan memeriksa kerusakan akibat ledakan di jembatan Crimea yang merupakan simbol pencaplokan Moskwa sekaligus rute pasokan utama bagi pasukannya yang bertempur di Ukraina selatan.
Gubernur Crimea yang dipasang Rusia, Sergei Aksyonov, menulis di Telegram bahwa hanya mobil penumpang yang boleh menggunakan bagian jalan di jembatan Crimea sampai perintah khusus dikeluarkan.
Jalur kereta api di jembatan Crimea akan beroperasi seperti biasa. Bus dari semua jenis dan kendaraan berat akan diangkut oleh feri.
Pasukan Ukraina terlibat dalam pertempuran yang sangat sengit di dekat kota penting strategis di timur Bakhmut.
Kementerian Pertahanan Rusia menunjuk Jenderal Angkatan Udara Sergei Surovikin pada Sabtu (8/10/2022) sebagai komandan pasukan Rusia yang bertempur di Ukraina.
Ekonomi dan diplomasi
Ekonomi Ukraina menyusut sekitar 30 persen dalam tiga kuartal pertama tahun 2022 dibandingkan periode yang sama pada 2021.
Kementerian Ekonomi Ukraina mengatakan, hasil panen yang buruk memperparah dampak ekonomi yang sudah babak belur dihantam perang.
Menteri Perdagangan Jepang Yasutoshi Nishimura menuturkan, proyek minyak dan gas Sakhalin 1 di Rusia sangat penting bagi Tokyo untuk memastikan diversifikasi pengadaan minyak mentahnya.
Hal itu disampaikan Nishimura setelah Presiden Rusia Vladimir Putin menandatangani dekrit pembentukan operator baru untuk proyek minyak dan gas di Timur Jauh Rusia tersebut.
Menteri Pertahanan Jerman Christine Lambrecht mengatakan, NATO harus berbuat lebih banyak untuk melindungi diri dari Rusia dan Putin.
Untuk membalikkan goncangan ekonomi yang disebabkan oleh perang, pemerintah Ukraina menggantungkan harapannya pada UMKM, kembalinya jutaan pengungsi, dan bantuan keuangan internasional skala besar.