Sosok Anna Sorokin, Sosialita Gadungan yang Baru Bebas dari Penjara

tribun-nasional.com – Juru bicara Anna Sorokin , Juda Engelmayer mengonfirmasi kabar pembebasan wanita kelahiran tahun 1991 ini pada Jumat malam. Meski dibebaskan, Sorokin akan tetap berada di bawah pengawasan ICE.

“Dia akan tetap di bawah pengawasan ICE, tetapi akan dapat melawan deportasinya bebas dari tahanan fisik,” kata mantan Pelaksana Tugas (Plt) Direktur ICE yang saat ini menjadi salah satu anggota di tim hukum Sorokin, John Sandweg, yang dikutip dari CNN.

Anna Sorokin dinyatakan bersalah setelah mencuri lebih dari 200 ribu dolar AS dari pihak hotel dan teman-temannya di New York, saat dia menyamar sebagai pewaris kaya dari Jerman, kata Jaksa Distrik Manhattan setelah pembacaan vonisnya pada tahun 2019.

Anna Sorokin berada di tahanan ICE selama 17 bulan, yang sebagian besar ditahan di Lembaga Pemasyarakatan Orange County Correctional Facility di bagian utara New York, sekitar 60 mil dari New York City.

Hakim Imigrasi Charles Conroy, yang membuka jalan bagi pembebasan Anna Sorokin awal pekan ini, menetapkan jaminan penahanan sebesar 10 ribu dolar AS dan memberikan sejumlah persyaratan yang harus dipatuhi Sorokin.

Persyaratan tersebut antara lain, menjauhi media sosial dan tetap berada di alamat tempat tinggal yang sama dalam 24 jam selama kasusnya berlanjut.

Putusan Hakim juga menyebut ICE akan memasangkan monitor pergelangan kaki untuk mengawasi Sorokin. Lalu siapa sebenarnya Anna Sorokin yang mengaku-ngaku sebagai sosialita hingga menipu orang-orang?

Kelahiran Rusia yang sempat tinggal di Jerman

Wanita bernama asli Anna Vadimovna Sorokina, lahir di Rusia pada 23 Februari 1991. Ayahnya, Vadim, bekerja sebagai sopir truk dan ibunya adalah pemilik toko serba ada.

Pada tahun 2007, saat Sorokin berusia 16 tahun, keluarganya pindah ke North Rhine-Westphalia, Jerman.

Ayahnya kemudian menjadi eksekutif di sebuah perusahaan transportasi hingga perusahaan tersebut bangkrut pada tahun 2013. Setelah itu ayah Sorokin membuka bisnis pemanasan, ventilasi, dan pendingin udara (HVAC).

Sorokin bersekolah di Bischöfliche Liebfrauenschule Eschweiler, sebuah sekolah tata bahasa Katolik di Eschweiler.

Teman-teman sekolah Sorokin mengenal wanita ini sebagai sosok yang pendiam dan memiliki kesulitan dalam penggunaan Bahasa Jerman.

Punya minat di dunia fashion dan seni

Sebagai seorang gadis muda, Sorokin memiliki kegemaran mengikuti majalah fashion seperti Vogue, blog mode, dan layanan media sosial LiveJournal dan Flickr.

Setelah lulus sekolah pada Juni 2011, Sorokin pindah ke London, Inggris, untuk menghadiri sekolah seni Central Saint Martins. Namun Sorokin memutuskan untuk keluar dari sekolah seni tersebut dan kembali ke Jerman.

Ia sempat magang sebentar di sebuah perusahaan hubungan masyarakat pada tahun 2012 di Berlin. Sorokin kemudian pindah ke Paris dan memulai magang untuk majalah mode asal Prancis Purple. Dari magang inilah, Sorokin memperoleh sekitar 400 euro per bulan.

Aksi penipuan dengan modus “lupa bawa dompet”

Anna Sorokin memulai aksi penipuan nya antara tahun 2013 hingga 2017 saat ia tinggal di Amerika Serikat .

Pada pertengahan tahun 2013 Sorokin pergi ke New York City untuk menghadiri New York Fashion Week. Saat tinggal di AS, Sorokin merasa lebih mudah mendapatkan teman dibandingkan di Paris.

Akhirnya Sorokin memilih untuk tinggal dan pindah ke kantor Purple di New York untuk waktu yang singkat.

Saat tinggal di AS, Sorokin berpura-pura menjadi pewaris kaya dari Jerman dengan nama Anna Delvey. Salah satu teman Sorokin, DJ Elle Dee mengungkapkan Sorokin sering mengklaim jika dia lupa membawa dompetnya dan mengatakan kartu kreditnya tidak berfungsi, sehingga mengandalkannya dan kenalan lain untuk membayar pengeluaran Sorokin.

Pengeluaran tersebut termasuk pembayaran saat Sorokin minum-minum di bar, biaya menginap di hotel, hingga tiket penerbangan yang berjumlah puluhan dolar.

Tidak hanya kenalan atau teman-temannya yang menjadi korban, Sorokin juga nyaris menipu kalangan perbankan dan industri keuangan.

Sorokin mendaftarkan dokumen keuangannya yang diklaimnya mencapai 60 juta euro di sebuah rekening bank Swiss, untuk mendapat pinjaman sebesar 22 juta dolar AS dari City National Bank.

Dengan dokumen palsu yang sama, yang dibuatnya menggunakan Microsoft Word, Sorokin mendaftarkan dokumen tersebut untuk mendapatkan pinjaman 22 juta hingga 35 juta dollar AS dari perusahaan investasi Fortress.

Fortress setuju untuk mempertimbangkan pengajuan pinjaman tersebut, jika Sorokin membayar 100 ribu dolar AS sebagai jaminan due diligence. Hebatnya dia bisa meyakinkan City National Bank untuk memberi pinjaman dengan jumlah tersebut, dan kemudian ditransfer ke Fortress.

Namun kecurigaan tumbuh saat direktur Fortress menemukan perbedaan dalam dokumennya. Misalnya, Sorokin mengaku sebagai keturunan Jerman namun paspornya menunjukkan dia lahir di Rusia. Ketika Fortress mengecek asetnya dengan mengirim perwakilan ke Swiss, Sorokin menarik sebagian dari dana 100.000 dolar AS dari Fortress, dengan 55.000 dollar AS di antaranya ditransfer ke Citybank untuk membeli pakaian mewah, barang elektronik hingga ekstensi bulu mata senilai 400 dolar AS.

Sorokin juga diketahui pernah menyimpan uang dari cek sebesar 160.000 dollar AS, dan menarik 70.000 dollar AS. Namun, cek yang disetor Anna ternyata bodong.

Penangkapan Anna Sorokin

Sorokin ditangkap pada 3 Oktober 2017, dalam operasi penangkapan yang direncanakan oleh Michael McCaffrey, seorang petugas polisi dari Departemen Kepolisian New York yang bekerja dengan kantor Kejaksaan Distrik Manhattan.

McCaffrey bekerja sama dengan mantan teman Sorokin, Rachel Williams dalam upaya penangkapan tersebut. Williams berpura-pura mengatur pertemuan makan siang di sebuah restoran di luar Passages Malibu, pusat rehabilitasi mewah di California tempat Sorokin menginap.

Ketika Sorokin meninggalkan penginapan, dia ditangkap oleh petugas dari Departemen Kepolisian Los Angeles. Dia dihukum karena beberapa tuduhan percobaan pencurian besar-besaran, pencurian di tingkat kedua, dan pencurian layanan sehubungan dengan pelanggaran ini pada tahun 2019.

Dalam sidang pada tahun 2019, pengadilan memberi vonis 4 hingga 12 tahun penjara dan Sorokin dinyatakan bersalah atas 8 tuduhan.

Aksi kejahatan Sorokin diangkat jadi Serial

Sorokin sudah lima kali berpindah tahanan dan penjara. Dia sempat bebas bersyarat pada Februari tahun lalu karena “berkelakuan baik”, namun kembali ke tahanan ICE karena overstay.

Kisah penipuan Anna Sorokin membuat Netflix tertarik untuk mengangkatnya menjadi sebuah serial.

Sorokin dilaporkan mendapat 320 ribu dolar AS dari Netflix untuk mendapat izin atas ceritanya dan mengembangkannya menjadi miniseri 2022 berjudul Inventing Anna. Kisah hidup Sorokin juga menjadi subjek untuk beberapa acara televisi, wawancara, podcast dan produksi teater.

Rusia Peringatkan Amerika Serikat agar Tak Provokatif, Gara-gara Terus Pasok Senjata ke Ukraina

Privacy Policy

We do not collect identifiable data about you if you are viewing from the EU countries.For more information about our privacy policy, click here

Rusia Peringatkan Amerika Serikat agar Tak Provokatif, Gara-gara Terus Pasok Senjata ke Ukraina

Bantuan AS Tingkatkan Risiko Barat Terseret Konflik, Justru Kirim Bantuan ke Ukraina 625 Juta Dolar

Momen Kepala Staff Gabungan Amerika Serikat Jabat Tangan Personel TNI, Jaga Persahabatan Negara

Momen Kepala Staff Gabungan Amerika Serikat Jabat Tangan Personel TNI, Jaga Persahabatan Negara

Kepala Staff Gabungan Amerika, Sempat Batal Kunjungi Indonesia, Penuhi Janji setelah Reschedule

Rusia Tuduh Ukraina Hasut Amerika Serikat & NATO Picu Perang Dunia III hingga Tuduh Zelensky Labil

Mengenal Malalayang Beach Walk, Wisata Prestisius di Manado yang Bakal Diresmikan Presiden Jokowi

Intip Kemeriahan Festival Mooat Horticulture and Fest 2022, Ratusan Kendaraan Ikut Parade

Rangkaian Festival Pesona Selat Lembeh 2022, Ada 1000 Orang Lebih yang Turut Bakar Ikan Sejenis

Keluarga Korban Kerusuhan Kanjuruhan Asal Tulungagung Tuntut Penjelasan Lengkap dari Panpel

Rayakan Anniversary, Allure Square Gelar Event Festival Jajanan Jadoel, Cocok untuk Bernostalgia

TGIPF Sebut Stadion Kanjuruhan Tak Layak Gelar Pertandingan Berisiko Tinggi, Kini Soroti Anak Tangga

Tinggalkan Balasan