tribun-nasional.com – Pasukan keamanan Taliban menewaskan seorang komandan Islamic State (ISIS) di Afghanistan dalam operasi terbaru pada Minggu (26/2) malam. Komandan ISIS yang tewas itu diduga merencanakan serangan terhadap misi-misi diplomatik yang ada di ibu kota Kabul.
Seperti dilansir AFP, Selasa (28/2/2023), tindak kekerasan di Afghanistan menurun secara dramatis setelah Taliban mengambil alih kekuasaan pada Agustus 2021 lalu. Namun, setahun terakhir, keamanan semakin memburuk dengan rentetan serangan yang memicu banyak korban jiwa terjadi dan diklaim oleh afiliasi ISIS di Afghanistan.
Juru bicara pemerintah Taliban Zabihullah Mujahid menuturkan bahwa pasukan Taliban menewaskan Qari Fateh yang merupakan ‘kepala intelijen dan operasional’ ISIS cabang Afghanistan. Fateh disebut tewas dalam operasi pasukan Taliban pada Minggu (26/2) malam waktu setempat.
“(Fateh) Secara langsung mendalangi operasi baru-baru ini di Kabul, termasuk terhadap misi-misi diplomatik, masjid dan target-target lainnya,” sebut Mujahid.
Satu anggota ISIS lainnya, yang tidak disebut namanya, juga tewas dalam operasi yang menargetkan sel militan radikal itu di area Khair Khana, Kabul.
Warga area tersebut melaporkan adanya suara tembakan yang keras pada Minggu (26/2) malam waktu setempat. Para pejabat Taliban kemudian memposting rekaman video via Twitter yang menunjukkan dua jenazah tergeletak di tengah puing-puing.
Laporan Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) pada Juli 2022 menyebut Fateh sebagai pemimpin penting ISIS, yang bertanggung jawab atas operasi militer dari militan radikal itu di wilayah mencakup India, Iran dan Asia Tengah.
Simak berita selengkapnya di halaman selanjutnya.
ISIS muncul sebagai tantangan keamanan terbesar bagi kepemimpinan Taliban di Afghanistan. Militan radikal itu melancarkan rentetan serangan terhadap warga negara asing, kelompok minoritas keagamaan dan institusi pemerintah.
Baik Taliban maupun ISIS sama-sama memegang ideologi Islam Sunni. Namun ISIS berjuang untuk mendirikan ‘kekhalifahan’ global, sedangkan Taliban memiliki tujuan yang lebih domestik yakni memerintah Afghanistan yang merdeka.
Pada Desember tahun lalu, ISIS mengklaim bertanggung jawab atas serangan bersenjata di sebuah hotel di Kabul yang melukai lima warga negara China.
Pada bulan yang sama, militan ISIS juga menyerang Kedutaan Besar Pakistan di Kabul. Otoritas Islamabad menyebut serangan ISIS itu sebagai ‘percobaan pembunuhan’ terhadap Duta Besar Pakistan untuk Afghanistan.
Kemudian pada Januari lalu, ISIS mengklaim bertanggung jawab atas serangan bom bunuh diri di dekat kantor Kementerian Luar Negeri di Kabul, yang menewaskan sedikitnya 10 orang.