Wakil PBB untuk Indonesia soroti pentingnya pendidikan bagi stabilitas

Wakil PBB untuk Indonesia soroti pentingnya pendidikan bagi stabilitas

tribun-nasional.com – Kepala Perwakilan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk Indonesia Valerie Julliand menyoroti pentingnya pendidikan bagi kehidupan masyarakat Indonesia dan bagi stabilitas bangsa.

“Semua dimulai dengan pendidikan,” kata Valerie setelah acara penandatangan kolaborasi di bidang pendidikan antara Organisasi Pendidikan, Keilmuan dan Kebudayaan PBB (UNESCO) dan Indonesia Global Compact Network (IGCN), Jakarta, Selasa.

Valerie menilai pendidikan sangat penting bagi masyarakat karena dapat memberikan dampak besar bagi perdamaian dan stabilitas negara. Pendidikan juga memberi dampak besar bagi pembangunan bangsa.

“Orang yang berpendidikan tahu caranya menjaga diri dan anak-anak mereka,” kata dia.

Oleh karena itu, ia menilai kolaborasi di bidang pendidikan yang dilakukan antara UNESCO dan IGCN merupakan inisiatif yang sangat penting bagi kemanusiaan, terutama karena kolaborasi tersebut juga menggandeng banyak lembaga pendidikan dari berbagai organisasi keagamaan.

“Inisiatif ini sangat penting, terutama yang menyatukan lembaga-lembaga pendidikan keagamaan yang berbeda sehingga kita bisa berpijak pada prinsip toleransi dan dengan menerima perbedaan-perbedaan yang ada,” kata Valerie.

Ia juga menilai kolaborasi tersebut sebagai sebuah terobosan yang akan mengawali kolaborasi lintas agama dan lintas sektor pendidikan, selain juga mewujudkan target No.17 dari Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), yaitu tentang pentingnya kemitraan untuk mencapai tujuan.

“Fitur penting utama dari SDGs adalah bahwa kita saling bergantung. Anda tidak akan pernah bisa mencapai tujuan yang satu jika Anda tidak mencapai tujuan yang lain,” kata Valerie.

“Anda membutuhkan pendidikan untuk menghapus kemiskinan. Anda juga butuh pendidikan untuk mendapatkan pekerjaan yang layak, dan memperoleh perdamaian dan stabilitas. Oleh karena itu, saya kira kemitraan ini sangat penting,” kata dia lebih lanjut.

Senada dengan Valerie, Direktur Biro Sains Regional UNESCO untuk Asia Pasifik Mohamed Djelid juga optimistis bahwa kolaborasi tersebut akan memberi dampak baik bagi dunia pendidikan di Indonesia.

“Jika pemerintah dan sekolah berjalan sendiri-sendiri itu tidak akan membuahkan hasil apapun. Oleh karena itu, kita butuh kolaborasi,” kata Mohamed.

Ia menyebutkan bahwa kolaborasi antara UNESCO dan IGCN merupakan upaya untuk meningkatkan akses dan kualitas pendidikan melalui peningkatan kapasitas, pelatihan guru dan kepala sekolah untuk membenahi manajemen sekolah yang sejalan dengan kurikulum nasional.

Kolaborasi tersebut juga untuk mendukung kolaborasi yang telah berjalan antara Kupuku Indonesia, Yayasan Karmel Keuskupan Malang dan Lembaga Pendidikan Ma’arif NU Banyuwangi, yakni suatu program kolaborasi berbasis lintas agama di bidang pendidikan.