WHO Nyatakan Cacar Monyet Sebagai Darurat Kesehatan Dunia

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada Sabtu (23/7) menyatakan wabah cacar monyet, yang telah menjangkiti hampir 17.000 orang di 74 negara, sebagai darurat kesehatan global.

“Saya telah memutuskan bahwa wabah cacar monyet global merupakan keadaan darurat kesehatan masyarakat yang menjadi perhatian internasional,” kata Sekretaris Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus dalam konferensi pers.

Dia mengatakan komite ahli yang bertemu pada Kamis (21/7) tidak dapat mencapai konsensus, jadi dialah yang memutuskan apakah wabah tersebut dapat memicu peringatan setinggi mungkin.

Sekjen WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus. (Foto: via AP)

Sekjen WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus. (Foto: via AP)

“Penilaian WHO adalah bahwa risiko cacar monyet adalah moderat secara global dan di semua wilayah, kecuali di kawasan Eropa di mana kami menilai risikonya tinggi,” tambahnya.

Cacar monyet telah menjangkiti lebih dari 16.800 orang di 74 negara, menurut penghitungan Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) AS yang diterbitkan pada 22 Juli.

Lonjakan infeksi cacar monyet telah dilaporkan terjadi sejak awal Mei di luar negara-negara Afrika Barat dan Tengah di mana penyakit itu telah lama mewabah.

Seorang anak di London, Inggris, menunjukkan gejala cacar monyet pada 15 Juli 2022. (Foto: via Reuters)

Seorang anak di London, Inggris, menunjukkan gejala cacar monyet pada 15 Juli 2022. (Foto: via Reuters)

Secara keseluruhan, 98 persen orang yang terinfeksi adalah laki-laki penyuka sesama jenis atau biseksual, dan sekitar sepertiganya diketahui telah mengunjungi tempat-tempat yang terkait dengan pesta seks atau sauna pada bulan sebelumnya.

Tedros sebelumnya menyatakan keprihatinannya tentang stigma dan kambing hitam tersebut yang dapat membuat wabah cacar monyet lebih sulit dilacak.

Pada Sabtu, dia mengatakan wabah itu “terkonsentrasi di antara pria yang berhubungan seks dengan sesama jenis, terutama mereka yang memiliki banyak pasangan seksual” yang berarti “dapat dihentikan dengan strategi yang tepat dalam kelompok yang tepat.”

Dia mendesak semua negara untuk “bekerja sama dengan komunitas laki-laki yang berhubungan seks sejenis, untuk merancang dan memberikan informasi dan layanan yang efektif, dan untuk mengadopsi langkah-langkah yang melindungi” masyarakat yang terkena dampak.

Pada 23 Juni, WHO mengadakan komite darurat para ahli untuk memutuskan apakah cacar monyet masuk dalam kategori Darurat Kesehatan Masyarakat Kepedulian Internasional (PHEIC), yaitu tingkat siaga tertinggi badan kesehatan PBB.

Namun mayoritas pakar memberi tahu Tedros bahwa situasinya, pada saat itu, belum memenuhi ambang batas yang telah ditentukan.

Pertemuan kedua diadakan pada Kamis seiring dengan peningkatan jumlah kasus lebih lanjut, di mana Tedros menyatakan kekhawatirannya. [ah]

Artikel ini bersumber dari www.voaindonesia.com.

Tinggalkan Balasan