tribun-nasional.com – Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Hasto Wardoyo mengatakan konsumsi ikan bermanfaat mendukung tumbuh kembang anak dan salah satu upaya mencegah stunting.
“Ikan merupakan salah satu protein hewani dengan zat gizi yang sangat baik bagi tumbuh kembang anak,” katanyadi Jakarta, Selasa.
Dia mencontohkanlele salah satu jenis ikan yang memiliki zat gizi tinggi dengan kandungan asam lemak omega-3 yang dibutuhkan untuk mendukung perkembangan otak anak.
“Selain lele, ada juga ikan kembung yang kandungan proteinnya sangat tinggi dan sangat bermanfaat dalam mendukung tumbuh kembang anak,” katanya.
Ia mengingatkan masyarakat memanfaatkan bahan pangan lokal di sekitar yang berkhasiat dalam percepatan penurunan stunting.
Selain ikan, kata dia, telur juga bisa menjadi pilihan untuk pemenuhan kebutuhan protein hewani pada anak.
“Selain itu, jenis protein hewani lainnya juga bisa diberikan karena sangat dibutuhkan dalam tumbuh kembang anak, terutama pada fase 1.000 hari pertama kehidupan anak agar tidak mengalami stunting,” katanya.
Dia juga mengatakan peningkatan ketahanan pangan dan gizi pada tingkat individu, keluarga, dan masyarakat salah satu upaya yang terus digencarkan dalam rangka percepatan penurunan stunting.
“Ini sesuai dengan pilar keempat dalam Strategi Nasional Percepatan Penurunan Stunting sebagaimana diatur dalam Peraturan Presiden Nomor 72 Tahun 2021 tentang Percepatan Penurunan Stunting,” katanya.
BKKBN terus menyosialisasikan kepada seluruh komponen masyarakat mengenai pentingnya konsumsi protein hewani untuk mencegah stunting.
Hasto juga menyambut baik Gerakan Penimbangan Bulanan Nasional Terintegrasi guna mempercepat penurunan prevalensi stunting.
“Gerakan ini merupakan program yang luar biasa. BKKBN sangat menyambut baik dan berterima kasih karena gerakan ini menjawab pilar kelima dalam Strategi Nasional Percepatan Penurunan Stunting,” katanya.
Pemerintah pada Selasa mencanangkan Gerakan Penimbangan Bulanan Nasional Terintegrasi guna mempercepat penurunan prevalensi stunting, gangguan pertumbuhan pada anak balita yang terjadi akibat kurang gizi dalam jangka waktu lama hingga paparan infeksi berulang.