Erick Thohir Ungkap Alasan FIFA Batasi Pertandingan Liga Indonesia Maksimum Jam 17.00

tribun-nasional.com – Menteri BUMN Erick Thohir mengeklaim bahwa FIFA memajukan jam pertandingan sepak bola Indonesia maksimum pukul 17.00 demi kepentingan suporter.

Sebagai informasi, mantan Presiden Inter Milan itu sebelumnya bertemu dengan Presiden FIFA Gianni Infantino di Doha, Qatar, Rabu (5/10/2022).

“Kenapa jam tayang itu nanti paling malam jam 17.00, tidak lain untuk mempermudah suporter untuk mendapatkan akses transportasi publik,” ujar Erick dikutip wawancaranya dengan Kompas TV, Sabtu (8/10/2022).

“Karena kalau mereka habis tanding tidak ada kendaraan umum tunggu berjam-jam, itu bisa mengakibatkan juga frustrasi. Itu salah satunya,” lanjutnya.

Isu jam pertandingan sepakbola ini mencuat setelah Tragedi Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur, terjadi pada 1 Oktober 2022, yang menewaskan sedikitnya 131 orang, usai laga yang mempertemukan tuan rumah Arema FC versus rivalnya, Persebaya.

Sebelumnya, kepolisian telah meminta panitia pelaksana Arema FC untuk menggeser jam pertandingan dari pukul 20.00 ke sore hari, demi pertimbangan keamanan.

Panitia pelaksana meneruskan rekomendasi tersebut ke PT Liga Indonesia Bersatu (LIB), namun PT LIB memutuskan bahwa partai besar itu tetap digelar malam hari.

Belakangan, Polri menetapkan Direktur PT LIB Akhmad Hadian Lukito sebagai 1 dari 6 tersangka dari Tragedi Kanjuruhan, meskipun Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menyebut penetapan tersangka itu karena PT LIB tidak memverifikasi Stadion Kanjuruhan pada 2022.

Rekomendasi pengaturan jam pertandingan sepak bola Indonesia oleh FIFA termaktub dalam poin kedua surat yang dilayangkan FIFA kepada Presiden RI Joko Widodo.

Dalam surat itu, Gianni menyampaikan soal korelasi antara waktu kick-off sebelumnya dan pengurangan insiden peristiwa kekerasan di tempat lain.

Selain menyoroti soal akses transportasi publik dari dan menuju stadion, Gianni berujar bahwa “jadwal pertandingan yang lebih konsisten juga harus memungkinkan kehadiran personel keamanan yang lebih terkoordinasi dan teratur untuk mendukung pertandingan”.

Tinggalkan Balasan