tribun-nasional.com – Penjabat Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono meminta jajarannya mengutamakan peningkatan kualitas layanan dasar dalam Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) 2024 untuk mendukung program prioritas termasuk nol persen kemiskinan ekstrem.
“Pastikan semua usulan anggaran yang dialokasikan untuk belanja daerah memberikan manfaat bagi masyarakat banyak,” kata Heru dalam Forum Konsultasi Publik RKPD 2024 di Balai Kota Jakarta, Selasa.
Menurut dia, arah pembangunan Jakarta adalah peningkatan ketahanan kota melalui penguatan ekonomi dan pemantapan kualitas pelayanan dasar, yang sesuai dengan dokumen Rencana Pembangunan Daerah (RPD) tahun 2023-2026.
Heru meminta program yang disusun harus memacu pertumbuhan baik dari ekonomi, sosial dan lingkungan hidup.
Sedangkan sasaran prioritas hingga 2024 yakni penanganan banjir, kemacetan, tata ruang, hingga kemiskinan ekstrem yang ditargetkan nol persen serta menurunkan tengkes (stunting) di bawah lima persen pada 2024.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) DKI Jakarta, jumlah penduduk miskin ekstrem per Maret 2022 mencapai 95.668 jiwa atau 0,89 persen dari total jumlah penduduk DKI Jakarta sekitar 10,7 juta jiwa.
Angka penduduk miskin ekstrem itu naik 0,29 persen dibandingkan Maret 2021 yang mencapai 0,6 persen.
Bank Dunia mendefinisikan indikator kemiskinan ekstrem yakni kemampuan membeli oleh masyarakatnya hanya mencapai sekitar 1,9 dolar AS per orang per hari.
Untuk itu, Pemprov DKI saat ini melakukan pemadanan dan verifikasi data tersebut dengan BPS DKI mengingat sebanyak 17 program bantuan sosial sudah digelontorkan.
Sementara itu, RKPD 2024 yang berketahanan diharapkan dapat mendorong pertumbuhan ekonomi Jakarta.
Berdasarkan data BPS, perekonomian Jakarta secara kumulatif pada 2022 tumbuh 5,25 persen, lebih tinggi dibandingkan 2021 mencapai 3,56 persen.
Mencermati perkembangan itu, ia optimistis perekonomian Jakarta juga diproyeksikan tumbuh 6,4 persen pada 2024.
Meski begitu, ia meminta jajarannya agar tetap antisipatif terhadap potensi perkembangan global yang dapat mempengaruhi pertumbuhan ekonomi Jakarta.