tribun-nasional.com – Misellia, musisi muda Tanah Air, kembali menyuguhkan karya terbarunya lewat sebuah album yang diberi nama “Penyendiri”.
Menandai album perdananya, Misellia menyuguhkan isi kepalanya sebagai seseorang dengan kepribadian “introvert” ke dalam sepuluh lagu.
“Apa yang aku utarakan lewat album ini sepenuhnya adalah apa yang berkecamuk di kepalaku, dan aku berharap pendengarnya bisa mencoba untuk memahami seperti apa aku melihat duniaku,” ujar Misellia dalam siaran persnya di Jakarta, Selasa.
Wanita muda berusia 18 tahun itu mengungkap kerap kali banyak orang yang tidak memahami jalan pikir seseorang dengan kepribadian “introvert”, maka dari itu ia ingin membagikannya ke dalam sebuah karya.
Ia menjadikan “Penyendiri” sebagai medium memadukan identitas pop yang didalaminya dengan eksplorasi terhadap subgenre musik lain.
Salah satunya seperti lagu “Sendiri”, karya yang dihasilkan bersama sang mentor yakni Yura Yunita. Lagu itu meminjam inspirasi dari melodi musik soft rock seraya Misellia merenungi kekuatan (dan kutukan) dari sebuah kesendirian.
Lalu ada lagu “Mengulur Waktu”, yang digarap Misellia bersama dengan Donne Maula, menjadi luapan hati Misellia yang tidak terbiasa mempertahankan jalinan rasa.
Tak tertinggal “Rapuh”, yang menjadi salah satu momen paling emosional di album Penyendiri, membawa Misellia berhadapan dengan rasa takut terbesarnya: “bagaimana cara menjadi dewasa?”.
Selain tema yang serius, Misellia juga menghadirkan karya dengan melodi lebih riang lewat “Repetisi”. Lagu itu seolah-olah menjadi tribute Misellia untuk band-band aliran dance-rock di era 90-an.
Dengan irama yang liar namun kontemplatif, gadis yang mulai aktif berkarya sejak 2020 itu menyuarakan pentingnya untuk terus menjejaki hidup ini meskipun kita tidak pernah tahu jejak tersebut akan membawa kita ke mana.
“Aku tidak ingin bicara mengenai romansa yang sesungguhnya masih belum aku pahami. Aku ingin album ini sepenuhnya mencerminkan kepribadianku, apa yang sedang aku hadapi, dan bagaimana cara aku menyikapi segala sesuatu. Album ini, alhasil, menjadi karya yang dinamis, penuh haru-biru, dan sepenuhnya otentik,” kataMisellia mengungkap konsep albumnya.
Sama seperti judul albumnya, “Penyendiri” menjadi lagu utama dan andalan bagi Misellia. Lagu ini mengurai seluruh kecemasan, pikiran berlebihan, serta harapan seorang gadis 18 tahun dalam mengarungi perjalanan hidupnya.
“Lagu ‘Penyendiri’ ini, khususnya, adalah karya yang sama sekali enggak ada filter-nya. Di sini aku beberkan seluruh benak tergelap yang ada di kepalaku,” celoteh Misellia.
Lebih lanjut ia mengatakan, “Aku percaya bahwa sesungguhnya, banyak sekali manusia di luar sana, terlepas dari usia mereka, yang diam-diam menyimpan benak dan kecemasan yang sama.”
Album “Penyendiri” karya Misellia yang dirilis di bawah naungan label Merakit, kini sudah dapat didengarkan di semua digital streaming platform di Indonesia.