tribun-nasional.com – Pemerintah Kota Bima, Nusa Tenggara Barat, menyalurkan bantuan makanan siap santap dan logistik yang dibutuhkan oleh warga terdampak banjir di empat kecamatan.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Bima Gufran AH, yang dihubungi dari Mataram, Minggu, mengatakan bantuan makanan siap santap berupa nasi bungkus disalurkan pada Sabtu (25/2) dan Minggu. Hal itu dilakukan karena kondisi warga terdampak banjir belum memungkinkan untuk memasak sendiri.
“Bantuan berupa terpal juga diberikan kepada salah satu kepala keluarga di Kelurahan Lampe, yang atap rumahnya diterbangkan angin kencang,” katanya.
Ia mengatakan banjir disebabkan hujan dengan intensitas sedang hingga lebat mengguyur sebagian besar wilayah Kota Bima pada Sabtu (25/2) sore hingga malam hari. Hujan lebat disertai angin kencang di wilayah utara Kota Bima menyebabkan meluapnya air ke sejumlah permukiman.
Kecamatan yang dilanda banjir yakni Kecamatan Rasanae Timur, Asakota, Rasanae Barat, dan Mpunda. Ketinggian air bervariasi, yaitu setinggi mata kaki sampai dengan pinggang orang dewasa.
Hasil pendataan sementara, jumlah warga terdampak di Kecamatan Asakota sebanyak 1.172 kepala keluarga (KK) yang tersebar di Kelurahan Jatibaru Timur, Jatiwangi, Ule, dan Melayu. Sedangkan di Kelurahan Lampe, Kecamatan Rasanae, dua kepala keluarga yang terdampak banjir.
Di Kecamatan Rasanae Barat, sebanyak 661 KK terdampak banjir. Semuanya tersebar di Kelurahan Pane, dan Nae. Sedangkan di Kelurahan Monggonao, Kecamatan Mpunda terdapat 12 KK yang terdampak.
“Tidak ada korban jiwa akibat banjir tersebut. Untuk kerugian akibat adanya bangunan rusak, kami masih melakukan pendataan,” ujarnya.
Gufran mengatakan Wali Kota Bima H Muhammad Lutfi sudah turun langsung melihat kondisi warga yang terdampak banjir. Dia langsung menginstruksikan seluruh organisasi perangkat daerah untuk menyalurkan bantuan makanan siap santap ke masing-masing kelurahan yang terdampak banjir.
Jajaran Kepolisian Resor Bima Kota dan anggota TNI bersama Satuan Polisi Pamong Praja (Sat Pol PP) Kota Bima juga turut membantu penanganan dampak banjir.
Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kota Bima juga sudah mengerahkan alat berat untuk membersihkan material sampah yang terbawa banjir sehingga menyumbat aliran air sungai.
“Kami juga sudah melakukan asesmen dan kajian cepat dan menyampaikan informasi peringatan dini melalui WA Group dan media sosial terkait dengan banjir tersebut,” ujarnya.