tribun-nasional.com – Direktur Eksekutif Skala Survei Indonesia (SSI) Abdul Hakim menilai pengumuman Gubernur DKI JakartaAnies Baswedan sebagai calon presiden (capres) oleh Partai NasDem, Senin, karena ingin meningkatkan efek keterpilihanbagi partai tersebut.
“Sepertinya NasDem ingin sekali segera mendapatkan efek elektoral Mas Anies Baswedan;karena kita tahu surveinyaNasDemkursinya 10 persen, tapi disurvei angkanya tidak bisa naik menjadi empat sampai lima besar,” kata Abdul di Kantor SSI, Jakarta Pusat, Senin.
Selain untuk menggenjot efek elektoral, Abdul menilai diusungnya Anies Baswedan sebagai capres Partai NasDemkarena sekitar dua pekan lagi Anies sudah tidak memiliki jabatan publik lagi. Masa bakti Aniessebagai Gubernur DKI Jakarta akan habis pada 16 Oktober 2022.
Abduljuga menilai diusungnya Anies Baswedan sebagai capres oleh Partai NasDem karena mantan rektor Universitas Paramadina itu juga memiliki rekam jejak sejarah dengan organisasi kemasyarakatan (ormas) Nasional Demokrat yang saat ini sudah menjelma menjadi Partai NasDem.
“Anies itu, kalauenggak salah, salah satu deklarator Nasional Demokrat ketika masih menjadi ormas sebelum menjadi parpol. Jadi, antara Surya Paloh dengan Anies Baswedan memiliki rekam jejak sejarah di Nasional Demokrat,” katanya.
DPP Partai NasDem resmi mengusungAnies Baswedan sebagai calon presiden untuk Pilpres 2024. Ketua Umum DPP Partai NasDem Surya Paloh mengumumkan hal tersebut di Ballroom NasDem Tower, Jakarta, Senin.
Melalui perjalanan dan pemikiran yang cukup lama, Partai NasDem akhirnya memutuskan AniesBaswedan sebagai capres usungannya.
“Inilah kenapa akhirnya NasDem melihat seorang sosok Anies Rasyid Baswedan. Kami mempunyai keyakinan, pikiran-pikiran dalam perspektif baik secara makro maupun mikro sejalan,” kata Surya Paloh.