tribun-nasional.com – Hari ini, genap 21 hari Pilot Susi Air , Philip Mark Marthens jadi sanderaan Kelompok Kriminal Bersenjata ( KKB ) Papua pimpinan Egianus Kogoya . Keberadaannya pun masih misteri hingga membuat tim penyelamat masih melakukan pencarian selama berhari-hari.
Pilot Susi Air sempat muncul di hadapan publik bersama KKB Papua pimpinan Egianus Kogoya , untuk menyampaikan keinginan kelompok separatis tersebut. Namun, saat ini Pangdam XVII/Cenderawasih Mayjen TNI Muhammad Saleh Mustafa menyebut sang pilot sudah tak berada di Paro, Kabupaten Nduga.
KKB Papua pimpinan Egianus Kogoya diduga selalu berpindah demi menyembunyikan Pilot Susi Air . Tim gabungan dari TNI dan Polri pun terus berupaya mencari tahu posisi sandera.
“Memang dari laporan yang didapat pilot tersebut selalu berpindah tempat dan sudah tidak berada di Paro, Kabupaten Nduga,” kata Mayjen TNI Saleh.
Kedutaan Besar (Kedubes) Selandia Baru disebut terus melakukan komunikasi dengan tim sandera. Pihak Selandia Baru memantau perkembangan pembebasan warga negaranya yang kini jadi sanderaan.
“Sampai saat ini belum ada kebijakan dari Selandia Baru terkait pembebasan warga negara-nya,” kata Saleh.
Dalam proses pencarian sandera ini, tidak ada target yang disasar oleh tim penyelamat. Fokus utama dalam upaya pembebasan ini adalah menyelamatkan sandera yakni pilot Susi Air dengan selamat.
Danrem 172/PWY Brigjen TNI JO Sembring menyebut upaya pembebasan tersebut butuh perhitungan cermat agar sandera bisa dibebaskan dengan selamat. Dia berharap Philip segera dibebaskan dan kembali dengan aman.
“Mudah-mudahan TNI dan Polri dapat segera membebaskan pilot Philip,” kata Sembiring.
Pada Rabu, 22 Februari 2023 lalu, Kapolda Irjen Pol. Mathius Fakhiri mengungkapkan bahwa kondisi pilot Susi Air tersebut dalam kondisi baik dan sehat. Kapolda juga mengupayakan negosiasi dengan KKB Papua pimpinan Egianus Kogoya .
Negosiasi dimaksudkan untuk mengindari hak tak diinginkan yang akan dialami oleh Philip, maupun tim penyelamatan. KKB Papua yang berbaur dengan masyarakat juga patut diwaspadai agar dalam upaya penyelamatan tak melukai warga sipil.
“Diusahakan dicari karena tentunya di dalam situasi seperti ini mereka ini kan bercampur dengan masyarakat sehingga TNI harus hati-hati di dalam melaksanakannya tugasnya atau menyelamatkan itu,” ujar Panglima TNI Laksamana Yudo Margono.***