News  

Apakah Cacar Monyet Menular? Waspadai, Ini Penjelasan dan Gejalanya

Suara.com – Setelah kasus Covid1-19 mereda, kini kita mendapatkan kabar terbaru bahwa di seluruh dunia sedang dilanda ancaman cacar monyet. Apakah cacar monyet menular?

WHO sudah menerima laporan kalau kasus cacar monyet sudah meluas sampai ke 12 negara non endemis 3 regional WHO, antara lain regional Eropa, Amerika, dan Western Pacific. Kabar ini tentu saja membuat pemerintahan di seluruh dunia waspada dengan penularan, gejala, dan pencegahan cacar monyet ini.

Berbagai spesies hewan telah diidentifikasi rentan terinfeksi virus cacar monyet. Meskipun memiliki nama cacar monyet, namun penting untuk Anda ketahui bahwa monyet bukanlah reservoir utamanya. Berikut kami sajikan informasi penularan, gejala, dan cara pencegahan cacar monyet.

Penularan Cacar Monyet

Baca Juga:
Bisa Ditularkan saat Hubungan Seksual, Begini Cara Mendeteksi Cacar Monyet pada Pasangan

Jika ditanya apakah cacar monyet menular? Jawabannya iya, cacar monyet itu dapat menular dengan suatu sebab.  Dikutip dari Litbang Kemkes RI, penularan virus cacar monyet dari hewan ke manusia atau dari manusia ke manusia dapat terjadi ketika:

  1. Seseorang bersentuhan dengan virus dari hewan yang terinfeksi, orang yang terinfeksi, atau bahan yang terkontaminasi virus.
  2. Penularan juga dapat terjadi kalau virus melewati plasenta dari ibu hamil ke janin.
  3. Seseorang melakukan kontak langsung dengan cairan tubuh atau luka pada orang yang terinfeksi
  4. Seseorang melakukan kontak dengan bahan yang telah menyentuh cairan atau luka tubuh, seperti pakaian atau linen dari seseorang yang sudah terserang virus cacar monyet
  5. Seseorang mengalami kontak langsung dengan luka infeksi, koreng, atau cairan tubuh penderita.
  6. Virus menyebar melalui droplet pernapasan Ketika melakukan kontak dengan penderita secara berkepanjangan.

Gejala Cacar Monyet

Gejala cacar monyet pada manusia akan terlihat mirip seperti gejala cacar air. Perbedaan utamanya adalah cacar monyet menyebabkan pembengkakan pada kelenjar getah bening sedangkan cacar air tidak. Gejala cacar air akan muncul setelah masa inkubasi yang biasa terjadi antara 6 hingga 13 hari. 

Kemunculan gejala yang lebih parah bisa diamati setelah satu sampai tiga hari penderita mengalami demam. Penderita akan mengalami ruam yang menyebar. Bisa terlihat pertama kali pada wajah kemudian menyebar ke bagian lain dari tubuh. Penyakit ini biasanya berlangsung selama 2−4 minggu. 

Umumnya, gejala cacar monyet antara lain sebagai berikut:

Baca Juga:
Hits: Viral Bayi 6 Bulan Meninggal Usai Dibawa Naik Motor Hingga Cacar Monyet Diduga Sudah Masuk RI

  1. Demam
  2. Sakit kepala
  3. Nyeri otot
  4. kelelahan
  5. Limfadenopati (pembesaran kelenjar getah bening)
  6. Sakit punggung
  7. Asthenia (kelemahan tubuh)
  8. Lesi cacar (benjolan berisi air ataupun nanah pada seluruh tubuh)

Pencegahan Cacar Monyet 

Agar kita bisa terhindar dari penularan cacar monyet, ada beberapa langkah pencegahan yang bisa kita maksimalkan untuk melindungi kita. Adapun pencegahan cacar monyet yang dapat kita lakukan secara pribadi antara lain: 

  1. Hindari kontak dengan berbagai jenis hewan yang dapat menjadi reservoir virus 
  2. Hindari kontak dengan hewan yang sakit atau yang ditemukan mati di daerah di mana cacar monyet sedang menyebar.
  3. Hindari kontak langsung dengan apapun yang pernah berkontak dengan hewan atau seseorang yang pernah terkena virus
  4. Pisahkan pasien yang terinfeksi dari pasien lain yang rentan terinfeksi
  5. Cuci tanan dengan baik setelah kontak dengan hewan dan manusia yang terinfeksi atau sedang diduga terinfeksi
  6. Khusus untuk perawat, gunakan alat pelindung diri saat sedang merawat pasien yang terinfeksi
  7. Masak daging sampai benar-benar matang, hindari memakan daging setengah matang

Demikian itu jawaban untuk pertanyaan apakah cacar monyet menular? Dari apa yang tertera dalam laman www.b2p2vrp.litbang.kemkes.go.id, cacar monyet dapat menular dan juga dapat kita hindari. Maka, lebih baik selama bisa menghindarinya, lebih baik hindari saja. 

Kontributor : Mutaya Saroh


Artikel ini bersumber dari www.suara.com.

Tinggalkan Balasan