News  

Periksa Sekda Kota Ambon, KPK Telisik Penghasilan Hingga Aset Milik Walkot Richard Louhenapessy

Suara.com – Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) telah merampungkan pemeriksaan terhadap Sekda Kota Ambon, Agus Ririmase terkait kasus dugaan suap perizinan Gerai Alfamidi tahun 2020 di Kota Ambon yang telah menjerat Wali Kota Ambon, Richard Louhenapessy menjadi tersangka.

Agus dipanggil menjadi saksi oleh penyidik antirasuah untuk ditelisik mengenai tugas pokok Richard hingga penghasilan Richard selama menjadi Wali Kota Ambon. Sekaligus, Agus didalami mengenai sejumlah gratifikasi yang diduga diterima Richard.

“Dikonfirmasi soal tupoksi RL (Richard Louhenapessy) selaku Wali Kota Ambon, penghasilan Wali Kota Ambon, prosedur perizinan di Kota Ambon dan pengetahuan dugaan penerimaan gratifikasi oleh RL selaku Wali Kota Ambon,” kata Plt Juru Bicara KPK Ali Fikri dikonfirmasi, Kamis (7/7/2022).

Selain Agus, empat saksi juga telah diperiksa. Mereka yakni, Shinta Mangkoedidjojo; Patrick Alexander Hehuwat; dan Fahri Anwar selaku pihak swasta. Serta, Staf Perkim Kota Ambon, Olla Ruipassa.

Baca Juga:
Rincian Lengkap Korupsi Suap Wali Kota Ambon Terkait Izin Gerai Alfamidi di Wilayahnya

Para saksi ini didalami mengenai aset-aset milik Richard yang kekinian sudah juga ditetapkan tersangka pencucian uang.

“Saksi tersebut hadir diperiksa terkait dugaan penerimaan uang oleh RL selaku walikota ambon dan penelusuran aset-aset untuk pembuktian dugaan TPPU,” katanya.

Sebelumnya, KPK menemukan bukti awal berupa Richard menyembunyikan harta yang didapatnya dengan memakai identitas pihak lain dalam menetapkannya sebagai tersangka kasus pencucian uang.

“Kesengajaan menyembunyikan maupun menyamarkan asal usul kepemilikan harta benda dengan menggunakan identitas pihak-pihak tertentu,” ujar Ali.

Hingga kini, pengumpulan barang bukti hingga pemanggilan saksi-saksi masih terus dilakukan oleh tim penyidik.

Baca Juga:
Bencana Alam Melanda Kota Ambon, Sejumlah Titik Terdampak

“Perkembangan penanganan dari perkara ini akan kami selalu kami sampaikan pada masyarakat,” ucap Ali.

Menurut Ali, peran masyarakat pun diperlukan oleh KPK dalam pengusutan kasus ini. Bila memang mempunyai informasi sekecil apapun dapat melaporkan ke lembaga antirasuah.

“Jika memiliki infomasi maupun data terkait aset yang terkait perkara ini untuk dapat menyampaikan pada Tim Penyidik maupun melalui layanan call center 198,” ujarnya.

Selain Richard, dalam kasus ini KPK turut menetapkan staf tata usaha pimpinan pada Pemkot Ambon bernama Andrew Erin Hehanussa dan karyawan Alfamidi kota Ambon bernama Amri sebagai tersangka.

Untuk proses penyidikan lebih lanjut tersangka Richard dan Andrew Erin langsung dilakukan penahanan. Untuk tersangka Richard di Rumah Tahanan Negara di Gedung Merah Putih KPK. Sedangkan, tersangka Andrew Erin ditahan di Rutan KPK pada Kavling C-1.

Dalam proses penyidikan kasus ini, KPK tengah menelisik dugaan aliran sejumlah uang yang diminta oleh tersangka Richard dari sejumlah proyek di SKPD kota Ambon.


Artikel ini bersumber dari www.suara.com.

Tinggalkan Balasan