News  

Presiden ingatkan manajemen harus berhati-hati kelola Freeport

Jakarta (ANTARA) – Presiden Joko Widodo mengingatkan manajemen PT Freeport Indonesia agar senantiasa berhati-hati dalam melakukan pengelolaan karena perusahaan tersebut punya kontribusi yang besar terhadap Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Kabupaten Mimika maupun Provinsi Papua.

“Saya senang bahwa PDRB di Kabupaten Mimika, 68 persen itu berasal dari Freeport. Jadi Bapak Ibu sekalian memiliki kontribusi yang besar kepada Kabupaten Mimika, 68 persen,” kata Presiden saat memberi sambutan dalam silaturahmi dengan karyawan PT Freeport Indonesia di Distrik Tembagapura, Mimika, Papua, Rabu, sebagaimana disiarkan langsung kanal YouTube resmi Sekretariat Presiden.

Menurut Presiden Jokowi kontribusi itu berlanjut menjadi 34 persen untuk PDRB Provinsi Papua.

Oleh karena itu Kepala Negara menitipkan pesan kepada Presiden Direktur PT Freeport Indonesia, Tony Wenas, agar berhati-hati dalam mengelola perusahaan tersebut.

Pasalnya Presiden meyakini bahwa pengelolaan tersebut tidak hanya menyangkut pada internal PT Freeport Indonesia, tetapi juga berdampak terhadap Kabupaten Mimika dan Provinsi Papua.

“Begitu di sini turun, Papua ikut turun, Mimika ikut turun. Karena setelah saya cek angkanya kontribusinya sangat besar sekali,” ujar Presiden.

Presiden juga mengungkapkan bahwa dirinya senang karena PT Freeport Indonesia pada tahun 2021 lalu mencatatkan pendapatan sebesar 7,5 miliar dolar AS.

Di sisi lain, Presiden Jokowi mengaku cukup terkejut atas kehadiran karyawan PT Freeport Indonesia dalam silaturahmi tersebut didominasi oleh warga Indonesia dan orang asli Papua.

“Saya pikir yang hadir malam ini bule semuanya, ternyata yang banyak dari kita, dan yang saya lihat juga yang banyak dari tanah Papua,” ujarnya.

Dalam kesempatan lebih awal Presiden Komisaris PT Freeport Indonesia Richard Adkerson sempat menjelaskan bahwa populasi karyawan di perusahaannya sudah berbeda jauh dibandingkan lebih dari 30 tahun lalu saat ia baru memulai bekerja di sana.

Ia mengenang bahwa sebelumnya karyawan Freeport didominasi oleh ekspatriat, tetapi sekarang 98 pekerjanya adalah orang Indonesia dan lebih dari 40 persen merupakan orang asli Papua.

Presiden selanjutnya dijadwalkan meninjau kesiapan operasional 5G Mining di PT Freeport Indonesia pada Kamis (1/9) besok.

Turut mendampingi Presiden dalam rangkaian kunjungan kerja ke PT Freeport Indonesia adalah Ibu Negara Iriana Joko Widodo, Menteri BUMN Erick Thohir, Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia, dan Sekretaris Kabinet Pramono Anung.

Baca juga: Presiden Jokowi akan tinjau “5G Mining” Freeport Indonesia

Baca juga: Jokowi yakin pertumbuhan dan inflasi Indonesia lebih baik dari AS

Pewarta: Gilang Galiartha
Editor: Budi Suyanto
COPYRIGHT © ANTARA 2022

Artikel ini bersumber dari www.antaranews.com.

Tinggalkan Balasan