News  

Sosok Penyendiri Dan Bekas Pasukan Khusus Jepang

Suara.com – Pria yang ditangkap atas pembunuhan Shinzo Abe meyakini bahwa mantan perdana menteri Jepang itu memiliki kaitan dengan sebuah kelompok keagamaan, yang ia anggap sebagai penyebab keuangan ibunya hancur, kata kepolisian.

Pria tersebut, Tetsuya Yamagami, meyakini bahwa Shinzo Abe mendukung sebuah kelompok keagamaan, yang diberi sumbangan oleh ibunya “dalam jumlah sangat besar”, menurut laporan kantor berita Kyodo yang mengutip sumber-sumber penyelidik.

Pria berusia 41 tahun itu mengatakan kepada polisi bahwa ibunya menjadi bangkrut akibat menyumbang kelompok itu, surat kabar Yomiuri dan beberapa media lainnya melaporkan.

“Ibuku tersedot ke dalam sebuah kelompok keagamaan dan aku benci itu,” kata Kyodo dan media lainnya yang mengutip Yamagami yang memberi pengakuan kepada polisi.

Baca Juga:
Profil Tetsuya Yamagami, Pelaku Penembakan Mantan PM Shinzo Abe hingga Tewas

Kepolisian Nara menolak berkomentar tentang informasi yang dilaporkan oleh media Jepang menyangkut motif Yamagami ataupun persiapan yang dilakukan pria tersebut.

Media massa tidak menyebutkan nama kelompok keagamaan yang membuat Yamagami kesal.

Yamagami sudah selama berbulan-bulan mempersiapkan serangan dengan senapan rakitan, menurut kepolisian kepada media massa, Sabtu (9/7).

Ia merakit senjata itu dengan bahan-bahan yang dibelinya secara daring, menurut laporan media.

Ia dilaporkan menghabiskan waktu sekian lama dalam merencanakan serangan itu, bahkan menghadiri sejumlah acara kampanye lain yang dihadiri Abe.

Baca Juga:
Motif Pelaku Penembakan Mantan PM Jepang Shinzo Abe: Dendam Keuangan Ibu yang Hancur

Salah satu acara yang didatangi Yamagami adalah yang berlangsung sekitar 200 kilometer jauhnya, sehari sebelum penembakan, kata media.


Artikel ini bersumber dari www.suara.com.

Tinggalkan Balasan