tribun-nasional.com – Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Zainudin mengungkapkan pentingnya peran ilmu pengetahuan dan teknologi (Iptek) sebagai pendukung utama implementasi Desain Besar Olahraga Nasional (DBON).
Menurut Amali, penerapan Iptek Olahraga saat ini memiliki perkembangan yang sangat pesat, dan Indonesia harus mulai.
“Dengan latar belakang perkembangan sport science negara lain, kita harus sadar bahwa kita tertinggal. Tapi kita tidak boleh diam, karena kalau diam maka kita akan ketinggalan,” kata Amali dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Selasa.
“Pemanfaatan Iptek Keolahragaan secara efektif merupakan suatu keharusan dan faktor pendukung utama untuk mewujudkan visi Desain Besar Olahraga Nasional menuju Indonesia bugar, berkarakter unggul, dan berprestasi dunia,” ujarnya menambahkan.
Amali pada Senin (26/9), menjadi dosen pada kuliah reguler di FIK Universitas Negeri Semarang (Unnes) yang sudah mulai menerapkan kuliah tatap muka.
Pada kesempatan tersebut, Amali menyampaikan materi kuliah dengan judul ‘Iptek Olahraga Sebagai Tulang Punggung Implementasi Desain Besar Olahraga Nasional’.
Amali menjadi dosen di Unnes sejak tahun 2020 yang saat itu masih mengajar secara virtual karena pandemi COVID-19 dan baru kali ini melakukan tatap muka.
Pada kesempatan yang sama, dia juga meninjau siswa dan siswi yang masuk dalam sentra pembinaan DBON di Unnes.
Amali didampingi Dekan Fakultas Ilmu Keolahragaan Tandiyo Rahayu, dan Deputi Peningkatan Prestasi Chandra Bhakti melihat langsung bagaimana proses belajar yang dijalani oleh siswa dan siswi yang ada di sentra DBON Unnes, Jawa Tengah.
Secara keseluruhan di Unnes saat ini ada 19 siswa dan siswi yang masuk sentra DBON.
Amali pun memberikan motivasi agar membangun mimpi untuk berprestasi paling tinggi. Salah satunya di ajang Olimpiade.
“Kepada para adik-adik semua, kalian adalah siswa dan siswi pilihan yang akan mendapatkan pendidikan dan pembinaan di sentra olahraga DBON Jawa Tengah,” kata Menpora.
“Saya ingin kalian benar-benar membangun dan mewujudkan mimpi kalian untuk menjadi atlet berprestasi. Kalian jangan lagi bermimpi untuk berprestasi di PON, SEA Games atau Asian Games, itu semua adalah sasaran antara. Saya ingin mimpi kalian adalah bisa berprestasi di ajang Olimpiade,” kata Amali.