tribun-nasional.com – Pengamat otomotif dari Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat (LPEM) FEB Universitas Indonesia (UI), Dr. Ir. Riyanto M.Si menyebut penjualan mobil di Indonesia bisa mencapai angka 2 juta pada tahun 2030 mendatang.
Namun menurut Riyanto, angka itu akan sulit digapai mengingat penjualan mobil di Indonesia yang cenderung bersifat stagnan semenjak target 2 juta penjualan itu ditetapkan oleh pemerintah.
“Target dari pemerintah penjualan 2 juta unit itu sudah lama. Kita sudah bertanya-tanya apakah bisa di tahun 2030 sampai 2 juta. Sementara angka penjualan kita itu stagnan di angka 1 jutaan, dan 2022 beruntung sudah hampir selevel seperti sebelum pandemi,” kata Riyanto, di Jakarta, pada 23 Februari 2023.
“Kita memang terbesar di ASEAN dari sisi market dan itu ada di angka 30 persen, tapi penduduk kita sebenarnya 40 persen di ASEAN. Artinya rasio kepemilikannya 99/1000 penduduk, atau 1 orang di antara 308 orang,” tuturnya
Menurut Riyanto, angka penjualan mobil tertinggi di Indonesia terjadi pada tahun 2013. Namun kala itu, pertumbuhan ekonomi di Indonesia ada pada persetase 6,5 persen.
“Jadi untuk angka penjualan mobil kita bisa sampai di angka 1,3 juta sampai 1,5 juta ke atas ya pertumbuhan ekonomi harus terus di atas 5,5 persen. Dan kecenderungan pada level pendapatan perkapita seperti ini, daya belinya sangat gemuk di segmen tadi A dan B”
“Tapi jangan sampai pernah membandingkan angka Pendapatan Perkapita dengan angka penjualan, karena kalau kita lihat di tahun 2005 ke 2015, di tahun 2005 itu GPD Cuma 1,2 dan di 2015 16,2 alias rata-rata meningkat 30 persen. Di saat yang sama penjualan mobil tetap saja di 1 juta alias stagnan,” ucapnya.
Oleh karena itu, masyarakat atau pemerintah dinilai tidak perlu pusing jika ingin memperkirakan cara Indonesia bisa menjual 2 juta unit mobil dalam setahun. Karena, persentase yang perlu diperhatikan adalah bagaimana pertumbuhan ekonomi terjadi di Indonesia.
“Elastisitas penjualan mobil kita itu simple sebenarnya. Saat pertumbuhan ekonomi naik 1 persen, maka pertumbuhan penjulan mobil kita juga naik 1,7 persen. Jika tumbuh 5 persen, maka peranan terhadap penjualan mobil kita hanya 8,5 persen”
“Untuk mengejar angka penjualan 2 juta unit, maka harus ada 1 orang yang bisa membeli mobil di antara 250 orang. Itu bila dihitung berdasarkan perbandingan jumlah masyarakat kita dengan angka penjualan mobil dengan mensimulasikan bahwa pertumbuhan populasi hanya 1 persen setiap tahunnya,” ucapnya. ***