tribun-nasional.com – Indonesia Game Developer Exchange ( IGDX ) 2022 turut dimeriahkan dengan acara penghargaan Indonesia Game Awards (IGA) 2022.
Ajang penghargaan yang satu ini diselenggarakan untuk mengisi kekosongan Barekraf Game Prime Online yang absen pada tahun ini.
Setelah nama-nama pemenang diumumkan, Indonesia Game Awards 2022 dilanjutkan dengan sesi khusus bertajuk “Honorary Awards”.
Sesi istimewa ini dipersembahkan untuk mengenang Mohammad Fahmi Hasni yang dikenal sebagai sosok berpengaruh di pengembangan game simulasi populer Coffee Talk .
Ibunda Fahmi, Kunthie Vera turut menyampaikan ungkapan terima kasih kepada berbagai lembaga dan pengembang game indie atas apresiasi yang diberikan kepada Fahmi.
“Saya masih ingat sedikit apa yang dicita-citakan oleh Fahmi yaitu bagaimana ia ingin mengubah image yang menurut sebagian orang masih dianggap negatif menuju ke sesuatu yang postif,” tutur Kunthie.
“Ternyata bermain game adalah hiburan sekaligus ada pesan-pesan bersifat humanis yang bahkan bisa memotivasi banyak orang,” lanjutnya.
Pesan yang disampaikan Khuntie menggambarkan dengan presisi bagaimana sosok seorang Fahmi dalam industri game. Setidaknya begitu yang disampaikan oleh Perwakilan Indonesia Game Awards, Brian.
Brian menceritakan pengalamannya saat memainkan sebuah game bikinan Fahmi yang berjudul Devtheism, game ringan yang memiliki durasi waktu bermain selama 15-20 menit. Game ini dikemas dalam animasi dan gameplay yang sederhana.
Kendati demikian, Devtheism menyimpan pesan yang mendalam. Game ini mengisahkan seorang karakter yang sedang berpetualang mencari eksistensi penciptanya, yaitu si pengembang game itu sendiri.
Namun seiring dengan perjalanannya, sang karakter akhirnya sadar bahwa pencarian terhadap eksistensi pengembang game tidak lagi penting. Sebab, perbuatan baik yang dilakukan karakter utama di sepanjang game justru merupakan hal yang lebih penting.
“Kita semua tahu sang karakter (Fahmi) telah akhirnya menemukan dan kembali ke sang developer. Namun satu hal yang pasti, karya dan apresiasi yang sudah dikeluarkan ke kita semua, ke karakter-karakter lainnya, akan tetap di hati kita,” ujar Brian.
Pembuat Coffee Talk
Fahmi meninggal dunia di usianya yang ke-32 akibat penyakit asma. Berdasarkan keterangan yang disampaikan Khuntie, Fahmi dimakamkan pada 28 Maret 2022.
Pria kelahiran 29 Januari 1990 ini memulai karirnya di penerbit dan pengembang game mobile kenamaan, Gameloft sebagai programmer dan designer.
Setelah itu, ia melanjutkan karirnya sebagai penulis dan diangkat sebagai pemimpin redaksi di kanal game di media online Tech in Asia, sebelum akhirnya bergabung bersama Toge Productions.
Di perusahaan yang berbasis di Tangerang tersebut, Fahmi bekerja sebagai Marketing dan Public Relations Manager Toge Productions. Ketika ia menjabat posisi itu, ide untuk membuat game Coffee Talk muncul.
Coffee Talk merupakan game simulasi di mana pemain berperan sebagai barista sebuah kedai kopi yang berlokasi di dunia yang dihuni oleh aneka jenis makhluk mistis seperti Orc, putri duyung, dan lain sebagainya.
Pemain akan dapat mendengarkan masalah yang dikeluhkan oleh pelanggannya serta berbincang dengan karakter-karakter tersebut.
Untuk menambah keseruan, terdapat mini-game yang mengajak pemain meracik sebuah hidangan seperti kopi, minuman cokelat, dan masih banyak lagi.
Saat ini Coffee Talk menjadi salah satu game terpopuler dari Toge Productions, dan bahkan sempat memenangkan penghargaan “Grand Jury Award” di SEA Game Awards 2021.