Blibli Melantai di Bursa 7 November, Tawarkan Harga Rp 410-Rp 460 Per Saham

tribun-nasional.com – Blibli (PT Global Digital Niaga Tbk) memulai proses penawaran umum perdana atau Initial Public Offering ( IPO ) hari ini, Senin (17/10/2022). Nama Blibli beserta dokumen prospektus perusahaan sudah tercatat di halaman e- ipo .co.id.

Berdasarkan prospektus ringkas yang tercantum, BliBli dijadwalkan akan melakukan IPO pada 1-3 November mendatang. Bila proses IPO sesuai jadwal dan rampung tepat waktu, BliBli akan resmi melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 7 November 2022.

Startup berstatus unicorn yang dibekingi oleh Djarum Group ini menggunakan kode emiten atau ticker “BELI” saat listing di BEI.

Saham BliBli ditawarkan Rp 410-Rp 460 per lembar

BliBli sudah mulai melakukan penawaran awal saham alias Book Building per hari ini, Senin (17/10/2022).

Berdasarkan data di prospektus ringkas 17 Oktober, masa penawaran awal saham Blibli (BELI) ini ditetapkan berlangsung selama delapan hari. Artinya, penawaran awal bakal berakhir pada Senin (24/10/2022).

Selama masa Book Bulding, saham BliBli ditawarkan kepada masyarakat dengan rentang harga antara Rp 410-Rp 460 per saham. Investor di Tanah Air pun sudah bisa mulai memesan saham Blibli di laman resmi e-IPO melalui tautan .

Selepas masa Book Building, Blibli ditargetkan melakukan penawaran umum perdana (IPO) saham pada 1-3 November.

Setelah masa IPO selesai, Blibli dijadwalkan akan melakukan penjatahan saham pada 3 November 2022. Lalu dilanjutkan dengan distribusi saham secara elektronik pada 4 November 2022 dan pengembalian uang pesanan di hari yang sama.

Terakhir, pencatatan nama BliBli dengan ticker “BELI” pada Bursa Efek Indonesia akan dilaksanakan pada 7 November 2022.

Untuk lebih ringkasnya, berikut jadwal IPO BliBli berdasarkan prospektus singkat tertanggal 17 Oktober 2022 adalah sebagai berikut:

  • Masa penawaran awal: 17-24 Oktober 2022
  • Rentang harga penawaram saham BliBli: Rp 410 s.d. Rp 460
  • Tanggal efektif: 28 Oktober 2022
  • Masa penawaran umum perdana (IPO): 1-3 November 2022
  • Tanggal penjatahan saham: 3 November 2022
  • Tanggal distribusi saham secara elektronik: 4 November 2022
  • Tanggal pencatatan saham BliBli di BEI: 7 November 2022

Perlu dicatat, jadwal IPO Blibli tersebut berdasarkan prospektus ringkas milik Blibli ini diterbitkan pada 17 Oktober 2022 yang diunggah di laman e-IPO. Prospektus tersebut telah disampaikan ke Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

Blibli menegaskan bahwa prospektus ringkas tersebut belum memperoleh pernyataan efektif dari OJK dan masih dapat dilengkapi atau diubah. Artinya, jadwal IPO BliBli masih dapat berubah atau mundur dari target awal.

Sebab, BliB=bli masih bisa memperpanjang masa Book Building, seperti yang dilakukan saat IPO GoTo awal tahun ini. Umumnya, masa book building memang berlangsung selama 7 hingga 21 hari kerja.

Bila masa Book Building diperpanjang, maka jadwal IPO dan listing Blibli di BEI bakal ikut mundur. Namun, hal ini belum bisa dipastikan hingga jadwal IPO Blibli mendapatkan pernyataan efektif dari OJK.

Incar dana segar Rp 8 triliun

Dalam perhelatan IPO ini, BliBli akan menawarkan paling banyak 17,77 miliar atau tepatnya 17.771.205.900 lembar saham dengan nilai nominal Rp 250 per saham. Angka tersebut mewakili paling banyak 15 persen dari modal ditempatkan dan disetor perusahaan setelah IPO.

Selama masa Book Building, saham Blibli ditawarkan kepada masyarakat dengan rentang harga antara Rp 410-Rp 460 per saham. Artinya, BliBli bakal meraup dana segar antara Rp 7,28 triliun hingga Rp 8,17 triliun melalui IPO ini.

Di samping itu, dokumen prospektus ringkas ini juga menginformasikan, BliBli akan menawarkan saham alokasi untuk karyawan alias Employee Stock Allocation (ESA) maksimal sebanyak 55 juta saham (sekitar 0,31 persen) dari total saham yang ditawarkan pada saat penawaran umum perdana.

Startup yang dibekingi oleh Grup Djarum ini juga mengalokasikan saham untuk manajemen dalam program Management and Employee Stock Option Plan (MESOP) paling banyak 3,65 miliar (sekitar 2,99 persen) dari modal ditempatkan dan disetor setelah IPO.

Dalam prospektus ringkas juga diketahui, Blibli menunjuk PT BCA Sekuritas dan PT BRI Danareksa Sekuritas sebagai penjamin pelaksana emisi efek. Sedangkan perusahaan sekuritas untuk penjamin emisi efek belum ditentukan oleh Blibli.

Dengan ini, BliBli bakal menyusul Bukalapak dan GoTo (perusahaan gabungan Gojek-Tokopedia) sebagai startup berstatus unicorn di Indonesia selanjutnya yang listing di BEI.

Tinggalkan Balasan