HP China Anjlok Sepanjang 2022, Gimana Tahun Ini?

HP China Anjlok Sepanjang 2022, Gimana Tahun Ini?

tribun-nasional.com – Sejumlah market share sejumlah HP asal China anjlok sepanjang 2022. Nasib berbeda terjadi pada Samsung dan Apple yang sama-sama mengalami kenaikan 2% untuk pangsa pasar tahun lalu.

Dalam laporan Canalys, produsen China yang masuk lima besar adalah Xiaomi, Oppo dan Vivo. Xiaomi di posisi ketiga mendapatkan market share 13% tahun lalu atau turun 1% dari 14% pada 2021, dikutip Rabu (18/1/2023).

Sementara Oppo dan Vivo memiliki market share masing-masing 9%. Keduanya juga mengalami penurunan dari tahun 2021, yakni 2% pada Oppo dan Vivo sebesar 1%.

Canalys juga melaporkan pengiriman smartphone seluruh dunia anjlok 17% year-on-year (yoy) di Q4 2022. Pengiriman selama setahun ambles 11% menjadi kurang dari 1,2 miliar.

Analisis Canalys menyebutkan penurunan itu bersamaan dengan waktu paling menantang yang dihadapi seluruh vendor. “Vendor smartphone telah berjuang dalam lingkungan ekonomi makro sulit sepanjang tahun 2022. Q4 menandai kinerja tahunan dan Q4 terburuk dalam satu dekade,” ungkap Analis Riset Canalys, Runar Bjorhovde.

“Kanal sangat berhati-hari untuk mengambil inventaris terbaru yang berkontribusi pada rendahnya pengiriman Q4. Didorong insentif promosi yang kuat dari vendor dan kanal, musim obral liburan membantu mengruangi tingkat inventaris”.

Dia juga menambahkan permintaan kelas atas mulai melemah pada Q4. Kinerja pasar juga terlihat kontrak pada Q4 2022 dengan Q4 2021, yang saat itu permintaan melonjak serta mengurangi masalah pasokan.

Untuk 2023, Analis Riset Canalys Le Xuan Chiew mengatakan para vendor akan lebih berhati-hati dalam prioritas keuntungan. Selain juga mereka akan melindungi pangsa pasarnya masing-masing.

“Vendor memotong biaya untuk beradaptasi dengan realitas pasar baru. Membangun kemitraan kuat dengan kanal akan menjadi penting dalam melindungi pangsa pasar dengan kondisi pasar yang sulit untuk mitra kanal dan vendor bisa yang akan dengan mudah mengarah pada negosiasi yang berat,” jelasnya.