tribun-nasional.com – Sontak, rasa ingin tahu publik terhadap situs Breach Forums kian bermunculan. Kini, masyaarakat mengunjungi situs tersebut karena keingintahuan akan aktivitas dan fitur-fitur yang disediakan.
Mari simak dan berkenalan dengan situs Breach Forums yang menjadi tempat Bjorka beroperasi.
Sebuah situs forum diskusi
Breach Forums ternyata merupakan sebuah forum diskusi yang tak jauh berbeda dengf]an situs-situs berbentuk forum lainnya. Pasti, publik sudah tak asing dengan situs forum terkemuka seperti Kaskus.
Sebab, Breach Forums juga menawarkan segudang fitur layaknya Kaskus yakni sebuah forum diskusi. Melalui situs Breach Forums, pengguna dapat membuat akun dan menyetel profil pribadinya.
Usai membuat akun, pengguna dapat berinteraksi dan berdiskusi dengan pengguna lainnya dalam sebuah percakapan yang diberi istilah thread. Pengguna dapat bertukar gagasan, hingga mengunggah dokumen serta file di thread tersebut.
Sejarah pendirian Breach Forums
Para pengguna situs Breach Forums meyakini bahwa situs tersebut didirikan oleh seorang peretas dengan nama samaran Pompompurin. Kala itu, ia aktif di sebuah forum lain bernama Raid Forums.
Situs forum tersebut dipercayai sebagai cikal bakal berdirinya Breach Forums. Adapun terdapat sejarah yang tak kalah kelam dari situs tersebut. Pasalnya, situs tersebut digunakan untuk raid atau menyerang pengguna internet lain.
Sontak, situs tersebut ditutup permanen. Diduga bahwa Pompompurin mendirikan situs Breach Forums sebagai alternatif usai situs Raid Forums ditutup.
Dari tempat diskusi hingga menjual data
Meski digunakan oleh Bjorka untuk menjual data sensitif, ternyata situs tersebut juga memiliki sisi legal. Yakni, banyak thread percakapan yang ditujukan untuk membahas hal-hal yang tak melawan hukum seperti cara mengoperasikan perangkat lunak, merakit komputer pribadi, hingga bertukar ilmu soal pemrograman.
Namun, situs tersebut juga terdapat sisi ilegal seperti yang dilakukan oleh Bjorka. Situs tersebut memiliki sebuah kanal bernama marketplace yang jika diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia menjadi ‘pasar’.
Kanal tersebut menjadi wadah bagi para peretas untuk menjual data-data sensitif yang dibanderol dengan harga yang fantastis. Seperti data rahasia pemerintah Indonesia yang diunggah dan dijual oleh Bjorka dengan harga jutaan Dollar Amerika.