tribun-nasional.com – Oppo membuka pabrik pertamanya di Indonesia di Kecamatan Mauk, Tangerang , Banten pada 2015 lalu.
Lalu pada Agustus 2022, Oppo kembali membuka pabrik barunya yang juga berlokasi di Tangerang, tepatnya di Kecamatan Periuk di Jalan Bayur.
Pemilihan lokasi di Tangerang ini ternyata memiliki alasan tersendiri. Hal itu disampaikan Jefry Firman de Haan selaku Business Performance Manager Oppo Indonesia.
Menurut Jefry, Oppo memilih Tangerang untuk pabrik keduanya karena wilayahnya yang cukup strategis, meskipun Upah Minimum Regional ( UMR ) di Tangerang cukup tinggi dibanding beberapa daerah lain.
” Pabrik baru kami di Tangerang sangat dekat dengan Bandara Soekarno Hatta dan Pelabuhan Tanjung Priok. Karena dekat, kegiatan manufaktur dan pengiriman material bisa lebih efisien,” ujar Jefry dalam acara kunjungan awak media ke pabrik Oppo Bayur, Selasa (18/10/2022).
Jefry melanjutkan bahwa aspek efisiensi saat ini menjadi fokus Oppo untuk memproduksi sebuah smartphone.
Sebab, dia menilai permintaan pasar saat ini terus meningkat, sehingga pihaknya mengaku sulit untuk memindahkan pabrik ke luar wilayah Tangerang.
“Meski Upah Minimum Regional (UMR) di Tangerang lebih tinggi dibanding kawasan industri lain seperti di area Jawa Tengah, kami sudah memiliki ketergantungan terhadap jalur pengiriman udara dan laut untuk meningkatkan efisiensi,” imbuh Jefry.
Adapun Upah Minimum Kabupaten/Kota ( UMK ) Tangerang saat ini sekitar Rp 4,2 juta, lebih tinggi dibanding kebanyakan daerah industri di Jawa tengah yang rata-rata di bawah Rp 3 juta.
Dekat dengan pusat SDM
Selain efisiensi di bidang logistik, Jefry menambahkan bahwa pabrik baru Oppo kembali berlokasi di Tangerang karena dekat dengan berbagai universitas yang bisa menyediakan sumber daya manusia (SDM) mumpuni.
Lalu, Oppo juga sudah bermitra dengan berbagai SMA/SMK di Tangerang untuk menyediakan tenaga kerja yang bertugas untuk merakit ponsel (operator pabrik) yang cekatan.
Terkait pabrik baru Oppo di Jalan Bayur, Periuk ini, pabrik tersebut resmi beroperasi pada 1 Agustus 2022 lalu dan memiliki kapasitas produksi rata-rata per bulan mencapai 1-2 juta unit.
Pabrik tersebut diklaim memiliki standar yang sama dengan pabrik Oppo di China, dan memiliki luas sekitar 10 hektar, jauh lebih besar dibanding pabrik Oppo di kawasan Mauk yang luasnya sekitar 2,7 hektar.
Karena luas, pabrik ini dibekali dengan berbagai fasilitas untuk para karyawan seperti lapangan bola dan futsal, lapangan volley, running track, lapangan basket, fasilitas kesehatan dan ibadah, kantin, dan lain sebagainya.
Untuk jumlah tenaga kerja, Oppo Indonesia mengeklaim bahwa pabrik Oppo di Periuk memiliki SDM sekitar 1.000 orang termasuk operator pabrik, teknisi, dan lain sebagainya.
Dari ribuan orang tersebut, sekitar 97 persen merupakan warga negara Indonesia (WNI) atau tenaga kerja lokal, sedangkan 3 persen sisanya merupakan warga negara asing (WNA).
“Kami berencana untuk meningkatkan porsi tenaga kerja lokal. Namun saat ini karena pabrik masih dalam pengembangan, kami harus melakukan transfer knowledge dari tenaga kerja asing, sehingga pabrik nantinya bisa berjalan dengan optimal,” pungkas Jefry.