tribun-nasional.com – Belum lama ini sejumlah pengguna mengeluhkan iklan di YouTube yang lebih banyak dari sebelumnya. Iklan yang tayang sebelum video diputar itu bahkan tidak bisa dilewatkan atau di-skip.
Keluhan yang sama juga mencuat lagi di forum Reddit. Para pengguna melaporkan iklan yang tayang kini jumlahnya lebih banyak lagi.
Sebelumnya sejumlah pengguna menunjukkan iklan yang muncul pada sebelum video, paling banyak sampai 5 iklan.
Kini para pengguna mengatakan mereka melihat 10 iklan yang disematkan Youtube dan tidak dapat di-skip sama sekali. Pengguna juga mendokumentasikan tampilan yang menunjukkan iklan di Youtube sampai 10 iklan sebagai bukti.
Menurut salah seorang pengguna di Reddit, iklan tersebut memang berdurasi pendek, masing-masing sekitar 5-6 detik. Namun bila dikalkulasikan, total durasi iklan tersebut adalah 50-60 detik alias satu menit.
Jumlah total iklan dan durasi ini meningkat dibanding sebelumnya. Biasanya, iklan di Youtube muncul sebelum video yang diinginkan pengguna diputar atau di tengah-tengah video.
Umumnya, iklan itu hanya tayang selama beberapa detik dan biasanya hanya ada dua iklan yang ditampilkan. Ada pula iklan dengan durasi beberapa menit, akan tetapi biasanya disertai dengan opsi skip setelah tayang beberapa detik.
10 iklan tanpa opsi skip memang tidak ditemukan oleh semua pengguna Youtube. Dihimpun KompasTekno dari 9to5Google, Sabtu (17/9/2022), YouTube sendiri hanya mempersilakan pengguna untuk memberikan masukan kepada perusahaan terkait iklan tersebut.
Adapun di Twitter, Pihak YouTube melalui akun Twitter @TeamYoutube menanggapi keluhan tersebut. YouTube mengatakan bahwa format iklan itu disebut iklan bumper yang akan tayang di awal video.
“Ini kemungkinan terjadi pada jenis format iklan tertentu yang disebut iklan bumper karena durasinya hanya sampai 6 detik. Bila berkenan, Anda dapat mengirimkan saran langsung dari ( aplikasi ) YouTube melalui alat ‘kirim tanggapan’,” tulis akun @TeamYouTube.
Pendapatan iklan YouTube meleset dari perkiraan
Format iklan bumper bisa saja menjadi upaya perusahaan untuk memulihkan bisnisnya. Pasalnya, laporan pendapatan Youtube pada kuartal II-2022 mencatatkan pertumbuhan terendah dalam dua tahuan terakhir.
Menurut laporan Alphabet -induk Google serta Youtube- pendapatan iklan YouTube hanya tumbuh 4,8 persen pada kuartal II-2022 dibanding periode yang sama tahun 2021 (year-on-year/yoy), menjadi senilai 7,34 miliar dollar AS (sekitar Rp 111,1 triliun).
Angka tersebut meleset dari perkiraan analis yang menaksir pendapatan iklan Youtube untuk kuartal II-2022 akan naik 7 persen menjadi 7,49 miliar dollar AS (Rp 112 triliun).
CFO Alphabet, Ruth Porat, dalam laporan pendapatan perusahaan juga mengaitkan lambatnya pendapatan iklan YouTube dengan perbandingan pertumbuhan yang signifikan selama pandemi, khususnya pada kuartal II-2021.
Menurutnya, cukup wajar ketika pertumbuhan naik signifikan kemudian turun sebagaimana roda kehidupan.
“Waktu akan membawa kita melewati putaran. Jadi, itu perhitungan yang jelas,” kata Porat kepada analis.