tribun-nasional.com – Pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) membuat harga laptop semakin mahal, naik Rp 300.000 hingga Rp 1.000.000. Bagaimana dengan harga handphone (HP)?
Berdasarkan pantauan CNBC Indonesia di ITC Kuningan, Jakarta Selatan, Selasa (11/10/2022) beberapa kios HP terpantau cukup ramai melayani pembeli.
Penguatan nilai tukar dolar AS saat ini kurang begitu berpengaruh terhadap harga jual karena distributor kurang berminat mengambil barang impor.
“Kenaikan harga nggak terlalu ngaruh sih, dulu mungkin iya ya karena banyak yang impor, tapi semenjak ada peraturan pemblokiran imei luar jadi susah orang mau jual kalau ambil dari luar, jadi harus resmi ngambilnya dari supplier Indonesia yang pakai Rupiah,” terang salah satu penjual.
Selain itu, peraturan Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN) juga menjadi alasan. Berbeda dari Laptop yang banyak diambil dari luar, produsen HP malah banyak yang menggunakan bahan dari Indonesia.
“Karena ada peraturan bahan pokok TKDN itu jadikan ada perusahaan yang buka di Indonesia ya kayak Xiaomi dan Samsung, jadi kayaknya harganya jadi ngikuti Rupiah, nggak terlalu ngaruh sama nilai tukar Dolar,” tambahnya.
Menurutnya, bahkan harga HP kemungkinan bisa turun karena ada harga promo untuk barang lama. “Paling harga produk lama malah jadi turun kalau ada produk baru keluar, itu karena ada promo dari distributornya sendiri,” jelasnya.
Selain karena produk baru, naik turunnya harga HP juga dipengaruhi karena peminat produk cukup tinggi namun persediaannya terbatas.
“Untuk produk yang sama pernah sih harganya naik, tapi lebih ke karena barangnya susah dicari, makin sedikit barangnya, ya jadi naik harganya, padahal sebelumnya stabil,” Kata Hafizh, penjual lainnya.