tribun-nasional.com – Situs tanya-jawab Quora resmi memperkenalkan aplikasi chatbot yang mengandalkan kecerdasan buatan (AI/Artificial Intelligence). Aplikasi tersebut diberi nama “ Poe ”, singkatan dari “Platform for Open Exploration”.
Poe sebelumnya sudah diumumkan sejak Desember 2022 lalu, namun baru sekarang Poe bisa diunduh (download) oleh publik, melalui .
“Hari ini, kamu membuka akses terhadap publik untuk produk kecerdasan buatan bikinan kami yang bernama “Poe”.
Poe memungkinkan orang untuk mengajukan pertanyaan, mendapat jawaban instan, dan dialog bolak-balik dengan beberapa chatbot AI sekaligus,” ujar CEO Quora Adam D’Angelo dalam resmi perusahaan.
Aplikasi chatbot tersebut memungkinkan pengguna mengajukan pertanyaan hingga melakukan interaksi dengan sejumlah chatbot AI yang berbeda-beda. Mulai dari chatbot bikinan OpenAI hingga chatbot yang dikembangkan perusahaan riset dan keamanan AI, Anthropic.
Dalam pengumuman perusahaan di blog resminya, Poe akan menjadi aplikasi yang berdiri sendiri (standalone) dan terpisah dari aplikasi Quora. Sebab, menurut D’Angelo, perkembangan dari AI saat ini tengah berkembang pesat.
“Saya berharap gelombang teknologi AI bakal memiliki transformasi yang lebih besar dari komputer, internet, ataupun smartphone. Saya juga meyakini ini (AI) dapat memberikan dampak positif dan juga lebih besar bagi masyarakat dan ekonomi dunia,” pungkas D’Angelo.
Walaupun Poe disebut sebagai aplikasi standalone, tampaknya Poe dan Quora tetap akan saling berhubungan satu dan yang lainnya. D’Angelo menyampaikan bahwa konten tanya-jawab di Poe memiliki peluang untuk diunggah ke Quora.
“Kami akan mendistribusikan konten yang dibuat di Poe ke Quora, saat konten tersebut mampu memenuhi standar kualitas yang cukup tinggi. Namun (untuk saat ini) kamu mulai mengembangkan Poe sebagai produk baru,” jelas D’Angelo.
Quora menambahkan bahwa perluasan layanan aplikasi bakal dilakukan beberapa bulan mendatang. Pengguna yang sudah mengunduh aplikasi tersebut, dapat mendaftarkan diri dengan mencantumkan alamat e-mail dan nomor ponsel yang aktif.
Kekhawatiran penggunaan AI
Pengguna dapat mengajukan pertanyaan ke sejumlah chatbot yang berbeda, seperti chatbot bernama “Sage”, “Claude”, dan “Dragonfly”. Chatbot “Sage” dan “Cloude” dibuat oleh OpenAI, sedangkan “Dragonfly” dibuat oleh Anthropic.
Kendati demikian, ketiga chatbot memiliki keterbatasan dan diketahui sebagai chatbot yang membuat pernyataan/jawaban yang salah. Chatbot “Sage” dan “Claude” memiliki data yang terbatas hingga 2021 saja, sedangkan “Dragonfly” melakukan penolakan terhadap sejumlah pertanyaan.
Kekhawatiran ini tampaknya juga sejalan dengan laporan yang dipublikasi oleh Wall Street Journal. Dalam , ketidakakuratan fakta yang diberikan ChatGPT menjadi hal penting yang perlu disorot. Misalnya, “Apakah teknologi benar-benar siap untuk diperkenalkan ke publik?”.
Dalam konteks ini, ChatGPT memberikan pemaparan yang kurang baik saat menjawab soal matematika dalam bentuk cerita. Chatbot tersebut mampu memberikan jawaban dengan cara yang menghibur, tetapi tidak dapat menjawab pertanyaan awal yang diajukan.
Selain itu, situs tanya-jawab untuk programmer, Stack Overflow sempat memblokir para penggunanya yang menjawab pertanyaan menggunakan chatbot ChatGPT. Sebab, sistem di Stack mencatat adanya ketidakakuratan informasi di dalamnya.
Ingin bantu developer
Kehadiran Poe di sini ditujukan untuk membantu sejumlah pengembang AI untuk menciptakan model bahasa yang bisa berguna untuk publik. Salah satunya dengan menyuguhkan tampilan antarmuka ruang obrolan yang lebih efisien.
“Kebanyakan orang dan perusahaan yang memiliki kemampuan untuk melatih model bahasa serupa tidak dapat menciptakan tampilan antarmuka (yang sesuai),” ujar D’Angleo,
Dilansir KompasTekno dari Tech Crunch, Selasa (7/2/2023), untuk membuat Poe lebih mudah diakses para pengembang, Quora menawarkan API (Application Programming Interface) yang dapat dipakai ke model bahasa apa pun yang digunakan para pengembang.
“Kami berharap Poe dapat mengisi jarak dan mampu mengurangi jumlah pekerjaan yang dibutuhkan para pengembang AI mana pun untuk menjangkau lebih banyak audiensnya,” lanjut D’Angelo.
Sementara itu, untuk meningkatkan pengalaman interaksi dengan chatbot AI, Poe juga menambahkan sejumlah fitur. Misalnya, memungkinkan pengguna menciptakan profil dan mengikuti (follow) akun lain.
Pengguna juga bisa memublikasikan model bahasa yang mereka gunakan di laman profil. Pengguna bisa memilih apakah konten yang dipublikasi ingin dibuat privat atau publik. Ringkasnya, cara kerja aplikasi Poe mirip seperti aplikasi media sosial
Bisa mengunggah ulang sesi tanya-jawab dengan chatbot hingga menyukai unggahan orang lain. Hanya saja, perbedaannya aplikasi Poe berinteraksi dengan chatbot AI dan menjadi tempat berdiskusi para pengembang terkait model bahasa yang pengguma kembangkan.
“Kami pikir ini akan menjadi cara yang seru untuk orang berinteraksi dan membagikan model bahasa yang berbeda,” ujar juru bicara perusahaan saat merilis Poe pada Desember lalu.
“Poe dirancang untuk menjadi yang terbaik bagi pengguna yang ingin mendapat jawaban instan di setiap pertanyaan, menggunakan jawaban yang alami,” lanjutnya.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram “Kompas.com News Update”, caranya klik link , kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.