tribun-nasional.com – Aplikasi direktori restoran dan pesan antar makanan Zomato resmi menyetop operasionalnya di Indonesia. Artinya, konsumen Indonesia kini tak bisa lagi mencari referensi tempat makanan dan restoran enak di Tanah Air melalui Zomato.
Hal ini disampaikan pihak Zomato dalam sebuah poster (banner) pengumuman terbaru, yang bakal bisa dilihat konsumen Indonesia ketika mengakses situs web Zomato.com atau aplikasi Zomato di smartphone.
“Saatnya untuk mengucapkan perpisahan! Kehadiran kami di Indonesia merupakan perjalanan yang hebat, tetapi sayangnya kami harus menghentikan operasi kami di sini!,” tulis Zomato dalam sebuah pengumuman, dikutip KompasTekno dari Zomato.com, Kamis (9/2/2023).
Pihak Zomato tidak mengumbar alasan mengapa Zomato kini sudah tidak bisa diakses lagi di Indonesia, serta sejak kapan mereka sudah menyetop operasionalnya di Tanah Air.
Yang jelas, aplikasi tersebut, berdasarkan penelusuran KompasTekno, masih bisa diunduh dari Play Store atau App Store, dan kami masih bisa masuk (login) mengugnakan akun kami.
Namun ketika mencari restoran berdasarkan lokasi manapun di Indonesia, kami tidak bisa melihat daftar restoran yang ada di sekitar kami.
Hal ini terbilang wajar karena aplikasi Zomato memang belum ditutup, dan masih bisa digunakan untuk mencari restoran di negara lain, seperti India dan Uni Emirat Arab (UAE).
Kami pun bisa melihat daftar restoran dan rekomendasi tempat makanan yang ada di sekitar India, ketika kami memasukkan lokasi di sebuah kawasan di sana.
“Anda (pengguna Indonesia) masih bisa menelusuri berbagai restoran dan memesan makanan dari berbagai tempat makanan rekomendasi di Zomato di India dan UAE,” jelas Zomato.
Tutup kantor di Indonesia sejak 2020
Penutupan operasional Zomato di Indonesia ini tampaknya bukan hal yang mengejutkan. Sebab, perusahaan asal India tersebut sudah menutup kantor cabangnya yang berlokasi di Indonesia pada Oktober 2020 lalu.
Kala itu, layanan berlangganan Zomato Pro dan Zomato Gold, yang memungkinkan pengguna Zomato mendapat sejumlah benefit seperti melakukan reservasi dan memilih menu makanan rekomendasi, ikut dihentikan.
Meski demikian, pengguna masih bisa mengakses layanan Zomato seperti biasa, serta menelusuri direktori restoran dan tempat makanan melalui website dan aplikasi Zomato.
“Namun, untuk pemeliharaan konten akan langsung dilakukan dari HQ di India,” jelas perwakilan Zomato Indonesia kala itu.
Penyesuaian strategi bisnis
Kendati tidak disebutkan mengapa mereka minggat dari pasar Indonesia, langkah ini tampaknya dilakukan untuk menyesuaikan strategi bisnis perusahaan, supaya Zomato tetap “hidup”.
Sebab, kabar lesunya bisnis Zomato memang sudah terendus sekitar beberapa bulan sebelum mereka menutup kantornya di Indonesia, utamanya ketika awal pandemi Covid-19 menerjang dunia.
Pada Mei 2020 lalu, misalnya, Zomato dikabarkan melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap sekitar 500 karyawannya, atau 13 persen dari total karyawan 4.000 orang, secara global. Konon, karyawan yang tersisa juga mengalami pemotongan gaji.
Kemudian pada September 2019 lalu, Zomato juga telah mem-PHK 540 karyawan di bagian layanan pelanggan (customer service).
Zomato sendiri mulai masuk ke pasar Indonesia pada November 2013 lalu, sekitar lima tahun dari peluncuran perdananya pada Juli 2008 lalu.
Dengan kata lain, aplikasi rekomendasi restoran dan tempat makanan tersebut sudah menemani konsumen Tanah Air sekitar kurang lebih satu dekade alias 10 tahun lamanya. Selamat tinggal Zomato!
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram “Kompas.com News Update”, caranya klik link , kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.