tribun-nasional.com – Pemkab Pangandaran mendorong percepatan vaksinasi Covid-19. Salah satu caranya, menetapkan target pelaku usaha wisata.
Target vaksinasi di tempat wisata Pangandaran dipatok sampai 90 persen. Objek wisata yang mencapai target vaksinasi akan tetap dibuka, sedangkan yang tak mencapai target akan ditutup.
Bupati Pangandaran Jeje Wiradinata memberikan batas waktu toleransi sampai pukul 18.00 WIB Jumat (17/9/2021) agar pelaku wisata pariwisata di Pangandaran segera menjalani vaksinasi, sehingga target 90 persen bisa tercapai.
“Kalau yang tidak mencapai target 90 persen ya kita tutup. Misalnya pantai Batukaras dan Madasari masih rendah, ya besok kita tutup. Pantai Batukaras baru 57 persen,” kata Jeje usai menggelar rapat koordinasi, Jumat (17/9/2021).
Jeje menetapkan target 90 persen vaksinasi Covid-19 bagi pelaku wisata Pangandaran semata-mata demi kelangsungan aktivitas pariwisata di Kabupaten Pangandaran.
“Mereka harus mau divaksinasi, kalau tidak kami akan tutup dengan segala risikonya,” kata Jeje.
Sementara itu terkait persiapan menjelang akhir pekan ini, Jeje juga mengatakan sudah menyiapkan formulasi tambahan untuk mengantisipasi terjadinya kerumunan wisatawan terutama yang terjadi Minggu pagi di pantai barat Pangandaran.
“Di pintu masuk akan dilakukan pemeriksaan, jadi hanya wisatawan yang sudah menjalani vaksinasi yang boleh masuk,” kata Jeje.
Khusus pada jam tertentu, akan dilakukan penutupan akses ke pantai barat Pangandaran. Selain itu akan disiagakan petugas di sepanjang pantai barat.
“Pantai barat Pangandaran itu panjangnya sekitar 2,5 kilometer, masuk 5.000 wisatawan saja pasti terlihat penuh. Makanya akan kita tutup pada jam-jam tertentu. Nanti di sepanjang pantai juga akan kami siagakan petugas untuk mengingatkan wisatawan untuk memakai masker,” kata Jeje.
Selanjutnya —>> Polisi Pangandaran Siaga Penuh
Sementara itu, Kapolres Ciamis AKBP Wahyu Broto Narsono Adhi mengatakan pihaknya melibatkan 135 personil gabungan TNI, Polri dan Pemda. Selain itu ditambah pula oleh petugas Jaga Lembur. Seluruh petugas itu akan dikerahkan untuk melakukan pengamanan di objek wisata pantai Pangandaran.
Salah satu langkah yang akan dilakukan adalah menerapkan rekayasa jalur. Jalur-jalur tertentu akan ditutup atau dibuat satu arah.
“Wisatawan dari luar itu tahunya Pangandaran itu hanya pantai barat, padahal masih banyak spot lain yang menarik. Ada pantai timur, cagar alam, Pamugaran dan lainnya. Dengan rekayasa jalur diharapkan wisatawan bisa tersebar. Kalau ada satu blok penuh, kita tutup aksesnya,” kata Wahyu Broto.
Ganjil Genap Diberlakukan di Objek Wisata
Mengenai pemberlakukan ganjil genap kendaraan, Wahyu mengatakan pihaknya juga akan menerapkan pola pengaturan itu. Tapi ganjil genap akan dilakukan di dalam objek wisata, bukan di jalur akses utama menuju Pangandaran.
“Perberlakukan ganjil genap salah satu teknis yang akan kita terapkan juga. Misalnya nanti kendaraan bernopol ganjil kita arahkan ke Pamugaran,” kata Wahyu.
Tapi dia mengatakan pemberlakukan ganjil genap akan bersifat situasional. Setiap 4 jam akan dilakukan evaluasi dan perubahan. “Setiap 4 jam kita ganti, kita juga masih menyusun konsepnya,” kata Wahyu.
Namun yang jelas, kata Wahyu, apabila terjadi kepadatan akan dilakukan penutupan arus lalu lintas.
“Kalau penuh semuanya didorong ke arah Pamugaran, menuju akses keluar,” kata Wahyu.
Selain itu dia juga mengatakan pemberlakukan ganjil genap hanya diterapkan di pantai Pangandaran saja. Sementara itu, objek wisata lain cukup dilakukan penjagaan dan pamantauan.
“Ganjil genap hanya di pantai Pangandaran saja, kalau di objek wisata lain kan jumlah wisatawannya tak terlalu banyak, jadi hanya penjagaan,” kata Wahyu.